Malang  

11 Sekolah Rusak di Kota Malang Siap Diperbaiki Tahun Ini Lewat Dana CSR

Perbaikan Sekolah Kota Malang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suwarjana

Kota Malang, 6 November 2024 – Sebanyak 11 dari 40 sekolah yang mengalami kerusakan di Kota Malang akan segera diperbaiki tahun ini. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, mengungkapkan bahwa perbaikan sekolah Kota Malang ini akan dimulai pada bulan Desember. Nantinya akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan yang telah menyanggupi pendanaan.

Suwarjana menjelaskan bahwa perbaikan 11 sekolah ini diprioritaskan karena tingkat kerusakan yang tergolong berat. “Dana CSR telah dikonfirmasi akan dialokasikan untuk enam dari 11 sekolah yang rusak berat, dan kami berharap lima sisanya juga dapat dibiayai oleh bantuan CSR dari pihak lain,” jelasnya saat ditemui pada Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Sekolah Berbasis Komunitas: Membangun Masa Depan Melalui Pendidikan dan Seni di Indonesia

Kerusakan yang dialami sekolah-sekolah ini meliputi struktur bangunan seperti atap yang runtuh, tembok jebol, dan kusen kayu yang telah keropos. Perbaikan beberapa sekolah di Kota Malang  diharapkan dapat segera mengatasi masalah keamanan dan kenyamanan bagi siswa serta tenaga pengajar di sekolah-sekolah tersebut. Total anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesebelas sekolah ini diperkirakan mencapai Rp5,8 miliar. Dengan alokasi yang disesuaikan berdasarkan tingkat kerusakan tiap bangunan.

Sementara itu, 29 sekolah lainnya yang mengalami kerusakan ringan direncanakan akan diperbaiki pada 2025. Dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang. Anggaran untuk perbaikan ini sudah tercantum dalam Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2025. Status nya saat ini masih menunggu persetujuan DPRD Kota Malang.

Beberapa sekolah yang akan diperbaiki dalam tahap pertama ini antara lain SDN Ketawanggede, SMPN 25, dan SDN Tanjungrejo 3. “Kami akan berusaha agar proses perbaikan dapat dilakukan secepatnya, dengan tetap memperhatikan aturan dan prioritas kebutuhan sekolah,” tutup Suwarjana.

Baca juga: Pemkot Malang Fokus Atasi Anak Tidak Sekolah dengan Strategi Terpadu