Dulu Penjual Jemblem, Kini Ekspor hingga ke Denmark: Kisah Muhammad Taufiq, owner Defix Garment

Kisah Owner Defix Garment
Kisah Owner Defix Garment (Foto: Bridgeta Elisa)

Defix Garment – Siapa sangka, seorang anak penjual jemblem di pasar kini menembus pasar internasional? Muhammad Taufiq, seorang pengusaha muda dari Malang, membuktikan bahwa latar belakang sederhana bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.

Sejak kecil, Taufiq sudah akrab dengan kesederhanaan. Lahir di Kota Batu, ia sering membantu orang tuanya menumbuk singkong sepulang sekolah untuk membuat jemblem, kudapan khas berbahan dasar singkong.

“Pengalaman itu mengajarkan saya tentang kerasnya hidup dan pentingnya kerja keras,” ungkap Taufiq. Ketekunan dan mental baja yang terasah sejak usia dini inilah yang menjadi fondasi kuat dalam membangun usahanya, Defix Garment.
Pria berusia 32 tahun ini memulai perjalanan kariernya di perusahaan konveksi sebagai customer service dan kepala toko.

Baca Juga: “The Power of Kepepet” Hingga Sukses Bangun Bisnis Kuliner Orenza Lasagna

Namun, setelah hanya empat bulan bekerja, perusahaan tersebut bangkrut. Taufiq pun di hadapkan pada pilihan sulit: mencari pekerjaan baru atau merintis usaha sendiri. Dengan berbekal keyakinan dan dukungan dari keluarga, ia memutuskan untuk memulai bisnis konveksi di sebuah toko kecil berukuran 2×2 meter di daerah Rampal, Malang.

Tidak mudah bagi Taufiq pada awalnya. Untuk menyewa tempat baru, ia harus meminjam uang dari nenek dan ibunya. Dengan peralatan seadanya, Defix Garment hanya menawarkan jasa desain dan pembuatan kaos yang produksinya di tangani vendor lain. Namun, kesempatan besar datang ketika ia mendapatkan pesanan 10.000 payung untuk kampanye Pilkada.

Kisah Owner Defix Garment
Katalog Defix Garment (Foto: Bridgeta Elisa)

“Waktu itu saya dan istri sampai harus naik sepeda untuk mengangkut barang dari vendor, dengan satu karung di depan dan dua di belakang,” kenang Taufiq sambil tersenyum. Tantangan muncul ketika hasil sablon tidak sesuai dengan permintaan klien.

Baca Juga: Sukses Bisnis Karena Kebal Nyinyir Tetangga, Kok Bisa?

Kekhawatiran muncul, namun kliennya akhirnya setuju melunasi pembayaran dengan potongan Rp15 juta. “Bagi saya, pelunasan itu lebih dari sekadar uang. Itu adalah pelajaran tentang komitmen dan kejujuran dalam bisnis,” tegas lulusan SMK PGRI 3 Malang ini.

Seiring waktu, kepercayaan klien semakin terjaga, dan pesanan terus mengalir. Kini, Defix Garment tidak hanya melayani pelanggan nasional, tetapi juga menembus pasar internasional. Produk medicine bag buatannya telah diekspor hingga Denmark, dengan permintaan mencapai belasan ribu unit per pengiriman.

Bagi Taufiq, kesuksesan wajib memiliki tujuan mulia. “Saya ingin keluarga saya tidak di remehkan. Itu sebabnya saya terus berusaha sukses, apapun tantangannya,” ujarnya menutup wawancara.