Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Jambore Kader Posyandu 2024 di Auditorium Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (26/11/2024).
Acara ini diikuti oleh kader posyandu dari seluruh 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo, menampilkan berbagai lomba dan kegiatan edukatif untuk meningkatkan kapasitas kader dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat.
Lomba dan Talkshow Tingkatkan Kapasitas Kader
Jambore ini dibuka oleh Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, didampingi Sekretaris Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica.
Beragam kegiatan, termasuk lomba cipta menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal untuk balita, lomba cerdas cermat kader, dan lomba video pendek edukasi kesehatan, berhasil menarik antusiasme peserta.
Selain itu, talkshow bertema “Masalah Gizi Terkini pada Bayi dan Balita” yang disampaikan oleh dokter spesialis anak RSUD Waluyo Jati, dr. Muhammad Reza, M.Biomed, Sp.A(K), menjadi momen penting dalam menambah wawasan kader terkait permasalahan kesehatan terkini.
“Jambore ini menjadi wadah penting bagi kader posyandu untuk mempererat hubungan, berbagi pengalaman, dan meningkatkan kreativitas dalam pelayanan kesehatan,” ujar dr. Dewi Vironica.
Baca juga : Kabupaten Probolinggo Luncurkan Integrasi Layanan Primer untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Penghargaan untuk Kader Berprestasi
Pada lomba cerdas cermat, Puskesmas Pajarakan meraih juara pertama, disusul oleh Puskesmas Banyuanyar dan Puskesmas Lumbang di posisi kedua dan ketiga.
Sementara itu, dalam lomba video pendek edukasi kesehatan, SBH Amaralis dari Puskesmas Condong memenangkan juara pertama.
Pj. Ketua TP PKK Hj. Rita Erik mengapresiasi semangat kader dalam lomba ini.
“Peran kader sangat penting sebagai garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat dan mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari gizi buruk hingga stunting,” ungkapnya.
Kader Posyandu sebagai Pilar Transformasi Kesehatan
Rita Erik menegaskan bahwa transformasi pelayanan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan di tahun 2024 menjadikan posyandu sebagai pusat layanan kesehatan berbasis siklus hidup.
“Posyandu harus mampu memberikan layanan kesehatan terpadu, mulai dari balita hingga lansia. Kader kesehatan tidak bisa bekerja sendiri; sinergi dengan pemerintah desa, PKK, dan pihak swasta sangat diperlukan,” jelasnya.
Ia juga berharap kegiatan ini memberikan motivasi dan inovasi bagi kader untuk terus mengajak masyarakat hidup sehat. “Dengan semangat dan dedikasi tinggi, kita bisa bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
