Breaking News
WISATA  

Makanan Tak Layak Konsumsi Sebabkan Keracunan di SDN Dukuh Sukoharjo, 40 Siswa Terdampak

Para siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo yang mengalami keracunan makanan setelah menyantap ayam tepung dalam menu makan siang mereka. Beberapa siswa mengeluhkan gejala mual dan pusing.

Jawa Tengah, 18 Januari 2025 – Sebanyak 40 siswa dari SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan makanan pada Kamis, 16 Januari 2025. Insiden ini terjadi setelah para siswa menyantap menu makan siang yang disediakan pihak sekolah. Makanan yang terkontaminasi diduga menjadi penyebab utama gejala mual dan pusing yang dirasakan oleh sejumlah siswa.

Kepala Sekolah SDN Dukuh 03, Lilik Kurniasih, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula sekitar pukul 09.00 WIB, ketika makanan yang disiapkan oleh penyedia katering tiba di sekolah. Menu makan siang hari itu terdiri dari ayam tepung, nasi putih, sayur wortel tahu, buah naga, dan susu. Namun, beberapa siswa mulai merasakan gejala tidak nyaman setelah makan, seperti mual dan pusing, sekitar setengah jam setelah makan.

“Beberapa siswa mengeluh merasa mual dan pusing setelah makan. Mereka juga mengatakan mencium bau basi dari ayam tepung yang disajikan,” ungkap Lilik. Siswa yang terdampak berasal dari berbagai kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Dari 200 siswa yang ada di sekolah tersebut, sekitar sepuluh siswa menunjukkan gejala keracunan yang cukup jelas.

Baca Juga  Menjelajahi Keindahan Alam dan Petualangan di Selotapak Camp

Penyebab Keracunan Makanan

Heru, Kepala MBG (Manajemen dan Bisnis Gizi), memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa potensi kerugian akibat keracunan makanan bisa terjadi dalam tiga bentuk. Pertama, kegagalan memenuhi indikator gizi yang diharapkan. Kedua, distribusi makanan yang tidak sesuai dengan ketetapan waktu, yang dapat mengganggu jadwal pembelajaran dan menciptakan kekacauan. Ketiga, sajian makanan yang tidak layak konsumsi, seperti yang terjadi di SDN Dukuh 03.

“Pada kasus ini, makanan yang disajikan sebenarnya masih dalam kondisi baik saat tiba di sekolah. Namun, pengolahan yang kurang terkontrol menyebabkan terjadinya keracunan,” jelas Heru. Ia menekankan bahwa pengolahan makanan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko keracunan, meskipun bahan makanan awalnya dalam kondisi yang baik.

Baca Juga  Pantai Kondang Merak: Lokasi, Daya Tarik, Informasi Praktis

Meski terjadi insiden yang cukup mengkhawatirkan, pihak sekolah segera mengambil langkah cepat untuk menangani situasi tersebut. Lilik Kurniasih menyampaikan apresiasi kepada para guru dan staf yang sigap menarik makanan yang tersisa dan menghubungi pihak medis untuk memastikan kondisi para siswa yang terdampak.

“Setelah kejadian, kami langsung menarik sisa makanan yang ada dan memastikan siswa yang mengalami gejala mendapatkan perawatan yang diperlukan,” tambah Lilik. Beruntung, tidak ada siswa yang mengalami keracunan dalam tingkat yang lebih parah, namun kejadian ini tetap menjadi peringatan penting terkait pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas makanan yang disajikan di sekolah-sekolah.

Insiden keracunan ini juga mendapatkan perhatian dari pihak terkait. Heru mengingatkan bahwa pengawasan terhadap proses penyajian makanan di sekolah sangat penting untuk mencegah kejadian serupa. Ia mengimbau agar penyedia katering dan pihak sekolah lebih berhati-hati dalam memastikan kualitas bahan makanan dan cara pengolahannya.

Baca Juga  Kenaikan Tarif Masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Picu Keluhan Pengelola Jasa Wisata

“Penyedia makanan harus memastikan bahwa setiap tahap dalam proses penyajian makanan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengolahan, dilakukan dengan hati-hati dan sesuai standar yang berlaku,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, Heru juga menekankan pentingnya prosedur distribusi yang tepat waktu dan pengawasan yang ketat terhadap kualitas makanan. Pihak sekolah diharapkan dapat bekerja sama dengan penyedia katering untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar aman dan layak konsumsi.

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan aspek keamanan pangan di sekolah-sekolah, guna melindungi kesehatan para siswa dan mencegah insiden keracunan yang bisa berdampak lebih besar di masa depan.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?