Breaking News

Dirreskrimum Polda Jatim Ungkap Pelaku Mutilasi di Ngawi Tergolong Psikopat Narsistik

Dirreskrimum Polda Jatim Ungkap Pelaku Mutilasi di Ngawi Tergolong Psikopat Narsistik
Dirreskrimum Polda Jatim Ungkap Pelaku Mutilasi di Ngawi Tergolong Psikopat Narsistik

Ngawi, Warta Jatim – Kasus mutilasi yang menggemparkan Ngawi, Jawa Timur, kembali mengalami perkembangan terbaru. Berdasarkan hasil tes psikologi forensik, tersangka kasus mutilasi dinyatakan sebagai psikopat narsistik. Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim, Kombes Pol Farman, dalam konferensi pers pada Senin (3/2/2025) siang.

Hasil Analisis Psikologi ForensikDalam keterangannya, Kombes Farman menjelaskan bahwa tim psikologi forensik telah melakukan serangkaian tes terhadap pelaku dan menemukan bahwa tersangka termasuk dalam kategori psikopat narsistik. “Psikopat ini saat melakukan tindakan cenderung anti sosial dan tidak memiliki perasaan iba terhadap korban, terutama jika merasa tersinggung,” ujar Farman.

Baca Juga  Jombang Culture Carnival 2024

Temuan Kedokteran ForensikSelain analisis psikologi, tim penyidik juga telah meminta kedokteran forensik untuk menganalisis potongan tubuh korban. Hasilnya menunjukkan bahwa sayatan pada tubuh korban berukuran kecil-kecil, yang mengindikasikan penggunaan pisau kecil. “Sayatan tipis yang dilakukan secara berulang kali memperkuat dugaan bahwa pelaku menggunakan pisau buah, yang sebelumnya telah diamankan sebagai barang bukti,” ungkap Farman.

Berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, mutilasi ini dilakukan dalam kurun waktu sekitar lima jam. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku melakukan aksinya dengan sangat terencana dan tanpa rasa empati terhadap korban.

Baca Juga  5 Rekomendasi Ikan Bergizi Tinggi dan Murah Meriah

Keterlibatan Saksi M dalam KasusTerkait dengan keberadaan seorang saksi berinisial M yang terekam dalam CCTV, Kombes Farman menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi tersebut. Dari rekaman CCTV, terlihat bahwa M hanya mengantar tersangka tanpa ikut serta dalam proses mutilasi. “Peran M hanya sebatas membantu pelaku dalam perjalanan. Saat tersangka mengangkat koper yang berisi potongan tubuh korban, M tidak terlihat membantu sama sekali,” jelas Farman.

Penanganan Kasus Lebih LanjutHingga saat ini, tim penyidik masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap lebih banyak fakta. Polda Jatim juga berencana menghadirkan psikolog forensik untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai karakteristik psikopat narsistik dan bagaimana hal ini berpengaruh terhadap tindakan kriminal yang dilakukan tersangka.

Baca Juga  Marvel Studios Merilis Teaser Terbaru untuk "Captain America: Brave New World" dengan Anthony Mackie Sebagai Pahlawan Baru

Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian, mengingat modus operandi yang dilakukan tersangka serta kondisi mentalnya yang mengarah pada psikopat narsistik. Kepolisian terus mengumpulkan bukti tambahan guna memperkuat dakwaan terhadap tersangka demi keadilan bagi korban.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?