Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengambil sikap tegas dengan memberikan teguran kepada para pejabat yang ia juluki sebagai “raja kecil” karena menentang kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Prabowo secara konsisten menekankan pentingnya menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan anggaran negara. Ketegasan ini ditunjukkan melalui berbagai pernyataan yang disampaikan dalam beberapa kesempatan berbeda.
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan keprihatinannya terhadap sejumlah pejabat yang tidak mematuhi kebijakan penghematan anggaran. Beliau memperingatkan bahwa pejabat yang menolak kebijakan efisiensi harus siap menerima konsekuensi berupa pembatasan perjalanan ke luar negeri selama lima tahun. Pernyataan ini menjadi peringatan keras yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menindak pejabat yang tidak sejalan dengan visi pemerintahan.
Prabowo menegaskan bahwa efisiensi anggaran merupakan langkah strategis untuk memastikan penggunaan dana negara secara optimal demi kesejahteraan rakyat. Beliau mengingatkan tentang tanggung jawab besar pemerintah dalam mengelola keuangan negara. Kebijakan ini bukan sekadar aturan administratif, melainkan upaya nyata mencegah pemborosan yang merugikan masyarakat.
Pernyataan tegas Prabowo menuai beragam tanggapan dari publik dan para pengamat politik. Sebagian mendukung langkah ini sebagai bentuk ketegasan pemerintah dalam menertibkan birokrasi. Namun, ada pula yang menyarankan agar implementasi kebijakan dilakukan dengan lebih transparan dan berkeadilan.
Kebijakan pembatasan perjalanan luar negeri ini diharapkan dapat mengalihkan fokus penggunaan anggaran negara pada program-program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Teguran keras Prabowo menjadi bukti nyata pentingnya disiplin dan loyalitas terhadap kebijakan negara. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan para pejabat dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dalam mengelola anggaran demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
