Breaking News

Keberadaan Pagar Bambu di Laut Tangerang: Sumber Rezeki atau Ancaman bagi Nelayan?

Pagar bambu di laut Tangerang bermanfaat bagi nelayan, terutama untuk budidaya kerang hijau dan pencegahan abrasi. Temukan fakta menarik di baliknya!

Pagar bambu sepanjang 30 km yang membentang di laut Tangerang, Banten, hingga kini masih menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Keberadaan pagar ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi kehidupan para nelayan setempat. Menurut perwakilan nelayan, pagar ini memiliki berbagai manfaat yang sangat penting bagi mereka.

Pada Minggu (12/1/2025), Tarsin, seorang nelayan yang aktif di kawasan tersebut, menjelaskan bahwa pagar laut ini memberikan peluang mata pencaharian tambahan, terutama dalam budidaya kerang hijau. “Kalau misalnya melaut hasil tangkapnya lagi kurang, kami bisa mengambil kerang hijau,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kerang hijau sangat diminati untuk dijadikan masakan, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi keluarga nelayan.

Baca Juga  Jokowi : Bentuk Satgas untuk Perangi Judi Online, Fokus pada Dampak Sosial dan Keluarga

Tarsin juga menjelaskan bahwa kerang hijau yang diambil dari sekitar pagar bambu ini memiliki kualitas yang baik dan sering dicari oleh pasar lokal. “Kerang hijau ini sangat populer di kalangan konsumen, dan kami bisa menjualnya dengan harga yang cukup baik,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pagar bambu tidak hanya berfungsi sebagai penanda, tetapi juga sebagai area yang mendukung keberlangsungan hidup nelayan.

Selain manfaat ekonomi, Tarsin juga mengungkapkan bahwa pagar bambu tersebut berfungsi untuk memecah gelombang laut, yang berperan penting dalam pencegahan abrasi. “Di satu sisi, bambu-bambu itu buat memecah gelombang juga sih sebenarnya, untuk mencegah terjadinya abrasi,” jelasnya. Dengan adanya pagar ini, diharapkan pantai di sekitar Tangerang dapat terjaga dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang laut yang kuat.

Baca Juga  Kenaikan Tarif PPN Jadi 12% Hanya untuk Barang Mewah, Prabowo Tegaskan Komitmen Pro-Rakyat

Ketika ditanya mengenai awal pembangunan pagar tersebut, Tarsin mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana prosesnya. “Kalau awalnya kita enggak tahu, yang jelas ya itu kan masyarakat secara sporadis aja gitu karena memang bagian dari untuk penanda bagi nelayan,” katanya. Ia menambahkan bahwa keberadaan pagar bambu ini sudah ada bertahun-tahun dan merupakan inisiatif dari warga setempat, meskipun tidak menjelaskan secara spesifik siapa yang memulai pembangunan tersebut.

Pagar bambu ini juga menjadi simbol solidaritas di antara nelayan, yang secara bersama-sama menjaga dan merawatnya. “Kami saling membantu satu sama lain untuk menjaga pagar ini agar tetap berdiri dan berfungsi dengan baik,” ungkap Tarsin. Namun, meskipun banyak manfaat yang dihasilkan, masih ada beberapa pihak yang mempertanyakan keberadaan pagar ini, terutama terkait dampaknya terhadap ekosistem laut dan navigasi kapal.

Baca Juga  Megawati Hangestri Tertahan di Peringkat Keempat Top Skor Liga Voli Korea: Siapa yang Memimpin?

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, pagar bambu di laut Tangerang menjadi contoh nyata bagaimana inisiatif lokal dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi keberlanjutan serta dampak lingkungan dari keberadaan pagar ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi generasi mendatang.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?