Rafah, Jalur Gaza – Dunia kini tertuju pada Rafah, kota di ujung selatan Jalur Gaza yang menjadi target serangan brutal Israel dalam beberapa pekan terakhir.
All Eyes On Rafah menduduki puncak trending topic Twitter selama beberapa hari ini, menunjukkan perhatian global terhadap situasi mengerikan di Rafah, Gaza Selatan.
Serangan brutal Israel di wilayah ini telah memicu kemarahan dan seruan untuk mengakhiri genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Mengapa All Eyes on Rafah Viral?
Awal mula viralnya All Eyes On Rafah adalah karena:
Serangan Israel ke Rafah: Pada awal Mei, Israel melancarkan serangan ke Rafah dengan alasan terdapat pejuang Hamas yang bersembunyi di kota itu. Serangan ini dikritik keras oleh masyarakat internasional, karena Rafah merupakan area satu-satunya yang menjadi saluran bantuan bagi warga Palestina di Gaza.
- Kamp Pengungsi Dibantai: Saksi mata melaporkan, pengeboman Israel yang menargetkan tenda-tenda pengungsi di Rafah mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Sebanyak 20 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pembantaian pada 28 Mei 2024.
- Genosida di Gaza: Komite Darurat di Rafah mengecam serangan Israel sebagai tindakan genosida baru yang menargetkan pengungsi. Seruan untuk menghentikan #GazaGenocide makin masif di media sosial.
- Pengabaian Hukum Internasional: Pada 24 Mei, Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan operasi militer di Rafah. Namun, Israel mengabaikan perintah tersebut dan terus melancarkan serangan.
Baca juga: Primaland Berikan Donasi Kemanusiaan Senilai 1.250.000.000 untuk Palestina
Akankah kita diam saja?
Seperti yang ditulis oleh Kemal Palevi seorang aktor, pelawak, rapper, sekaligus youtuber di akun X @kemalpalevi, “Kita biasa di suguhi film2 soal perang dunia, dan akhirnya tau betapa seremnya perang dunia itu. Sekarang ga usah jauh-jauh ke bioskop atau baca sejarah. Kejadian seserap perang dunia udah bisa kalian lihat di hp kalian. Gratis. Dan kita diem aja? Gila.”
Dampak Serangan Israel
Ribuan Pengungsi Terjebak: Ribuan rakyat Palestina terjebak di Rafah tanpa akses ke medis, keselamatan, dan kebutuhan hidup yang cukup.
Kematian dan Luka-luka: Pemboman Israel di Rafah telah menewaskan banyak warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Pengungsi Israel Menyerbu Masjid Al-Aqsa: Dikawal Pasukan Militer
Krisis Kemanusiaan: Serangan Israel memperparah krisis kemanusiaan di Gaza, di mana jutaan orang telah kehilangan tempat tinggal dan akses ke kebutuhan dasar.
Apa Yang Bisa Kita Lakukan?
Mari kita terus suarakan dukungan dan berikan bantuan pada Palestina dengan segala kemampuan kita. Kita juga dapat mendukung pemerintah melalui Kemenlu untuk terus menggalang dukungan global dan memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan genosida brutal ini sekarang juga!
Seruan Komunitas internasional untuk mengakhiri genosida di Gaza dan mendesak Israel untuk:
Menghentikan serangan udara dan darat di Rafah dan seluruh Gaza. Membuka kembali penyeberangan Rafah untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk. Mematuhi perintah ICJ dan hukum internasional. Harapannya:
- Genosida Gaza: Saat ini, Israel diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina.
- Korban Genosida: Sejak 7 Oktober, Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina dan melukai 81.000 lainnya.
- Krisis Kemanusiaan: Blokade Israel telah mengakibatkan kelaparan akut dan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi di Jalur Gaza.
Maka, adanya pernyataannya “All eyes on Rafah” diambil agar bisa menjadi slogan para aktivis kemanusiaan dan pro-Palestina dan digaungkan di media sosial. Mari Bersatu Melawan Kekejaman. All Eyes on Rafah.