Warta Jatim, LOS ANGELES – Pengaitan antara kebakaran dahsyat di Los Angeles dan nasib warga Gaza terus bermunculan. Belakangan ini, pemerintah Amerika Serikat disoroti karena menggelontorkan bantuan besar-besaran untuk Israel, yang dianggap memungkinkan terjadinya genosida di Gaza, sementara pada saat yang sama memotong anggaran pemadam kebakaran.
Para aktivis mengecam pemerintah AS atas intervensi militernya di luar negeri. Mereka berpendapat bahwa dana yang dialokasikan oleh Gedung Putih untuk mendukung konflik Israel di Gaza seharusnya dialihkan untuk mengatasi masalah-masalah dalam negeri, seperti melengkapi pemadam kebakaran Los Angeles agar dapat menangani kebakaran hutan dengan lebih efisien.
Sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, Amerika Serikat telah menghabiskan dana sebesar 17,9 miliar dolar AS untuk bantuan militer kepada Israel, menurut laporan proyek Biaya Perang Universitas Brown yang dirilis pada bulan Oktober tahun lalu.
Pemotongan Anggaran Pemadam Kebakaran
Ketika masyarakat Amerika pekan ini mengunggah ke media sosial tentang kengerian yang terjadi di Los Angeles, banyak yang menyoroti pemotongan anggaran daerah LA sebesar hampir 18 juta dolar AS untuk pemadam kebakaran. Walikota Los Angeles, Karen Bass, menghadapi kritik tajam atas keputusan tersebut. Untuk tahun keuangan terakhir, anggaran Departemen Pemadam Kebakaran LA (LAFD) dikurangi sebesar 17,6 juta dolar AS.
Bass mengakui bahwa pemotongan anggaran tersebut “sangat” mempengaruhi kemampuan departemen untuk merespons bencana. Ia menjelaskan bahwa departemen tersebut sudah kekurangan staf, dan penghapusan posisi sipil, seperti mekanik, menyebabkan 100 petugas pemadam kebakaran tidak dapat bertugas. Menanggapi kritik tersebut, Walikota Bass menyatakan, “Tidak ada pengurangan yang dilakukan yang akan berdampak pada situasi yang kita hadapi selama beberapa hari terakhir.
The Associated Press melaporkan bahwa korban kebakaran dahsyat di California, khususnya di Los Angeles, terus bertambah. Data terkini menunjukkan sebanyak 24 orang meninggal dan sedikitnya 16 orang hilang. Pihak berwenang memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat. Layanan Cuaca Nasional juga mengeluarkan peringatan bahaya kebakaran parah hingga Rabu, dengan kecepatan angin berkelanjutan mencapai 80 km/jam dan hembusan angin di pegunungan mencapai 113 km/jam.
Ahli meteorologi, Rich Thompson, memperingatkan bahwa kondisi cuaca yang sangat kering dan angin kencang Santa Ana akan memperburuk situasi. “Kita masih menghadapi beberapa kondisi cuaca kebakaran yang sangat kritis di luar sana,” kata Thompson pada pertemuan komunitas.
Respons Pemadam Kebakaran
Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Los Angeles, Anthony C. Marrone, mengungkapkan bahwa 70 truk air tambahan telah tiba untuk membantu petugas pemadam kebakaran menanggulangi api yang menyebar akibat hembusan angin. “Kami bersiap untuk acara angin mendatang,” kata Marrone. Bahan penghambat api yang dijatuhkan oleh pesawat pada Ahad akan berfungsi sebagai penghalang di sepanjang lereng bukit.
Angin Santa Ana yang ganas sebagian besar disalahkan atas perubahan kebakaran hutan yang dipicu minggu lalu menjadi kebakaran besar yang meratakan seluruh lingkungan di sekitar kota yang tidak mengalami curah hujan signifikan selama lebih dari delapan bulan.
Dua belas orang dilaporkan hilang di zona Kebakaran Eaton dan empat orang hilang di Kebakaran Palisades. Sheriff County Los Angeles, Robert Luna, menambahkan bahwa “puluhan” laporan lagi mungkin akan datang pada Ahad pagi, dan para penyelidik sedang merekonsilasi apakah beberapa orang yang hilang mungkin termasuk di antara mereka yang tewas. Tidak ada anak-anak di antara mereka yang dilaporkan hilang.
Sementara itu, jumlah korban tewas meningkat menjadi 24 pada akhir pekan. Delapan dari kematian tersebut disebabkan oleh Kebakaran Palisades dan 16 lainnya disebabkan oleh Kebakaran Eaton, menurut pernyataan kantor koroner Los Angeles County. Para pejabat memperkirakan angka tersebut akan meningkat ketika tim dengan anjing pelacak melakukan pencarian sistematis di lingkungan yang rata. Pihak berwenang juga telah mendirikan pusat di mana masyarakat dapat melaporkan orang hilang.
Para pejabat memperingatkan bahwa abu dari kebakaran mungkin mengandung timbal, arsenik, asbes, dan bahan berbahaya lainnya. Sekitar 150.000 orang di Los Angeles County masih berada di bawah perintah evakuasi, dengan lebih dari 700 penduduk mengungsi di sembilan tempat penampungan. Para pejabat mengatakan sebagian besar perintah di kawasan Palisades kemungkinan besar tidak akan dicabut sebelum peringatan bendera merah berakhir pada Rabu malam.
Pada Ahad pagi, Cal Fire melaporkan bahwa kebakaran di Palisades, Eaton, Kenneth, dan Hurst telah menghabiskan lebih dari 160 kilometer persegi, area yang lebih luas dari San Francisco. Api Palisades berhasil dipadamkan sebesar 11 persen dan pengendalian Api Eaton mencapai 27 persen. Kedua kebakaran tersebut mencakup wilayah seluas hampir 153 kilometer persegi.
Masyarakat Los Angeles dan aktivis lingkungan telah bersatu dalam mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap situasi ini. Banyak yang menggunakan media sosial untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemotongan anggaran pemadam kebakaran, serta untuk menyoroti ketidakadilan dalam alokasi dana pemerintah. “Kita seharusnya memprioritaskan keselamatan warga kita di atas semua hal,” tulis seorang pengguna Twitter.
Aktivis juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengeluaran pemerintah dan meminta agar dana yang dialokasikan untuk konflik luar negeri dialihkan untuk kebutuhan mendesak di dalam negeri. “Kita tidak bisa membiarkan kebakaran ini menjadi masalah yang lebih besar hanya karena pemerintah tidak memberikan perhatian yang cukup pada pemadam kebakaran,” kata seorang aktivis lingkungan dalam sebuah wawancara.
Kesimpulan
Kebakaran dahsyat di Los Angeles tidak hanya menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda, tetapi juga memicu kritik terhadap kebijakan pemerintah AS yang dianggap tidak seimbang dalam alokasi anggaran. Sementara bantuan untuk Israel terus mengalir, pemotongan anggaran pemadam kebakaran di Los Angeles menunjukkan adanya prioritas yang perlu dipertanyakan. Dalam situasi darurat seperti ini, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan kembali alokasi sumber daya demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan meningkatnya jumlah korban dan dampak lingkungan yang parah, diharapkan pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki situasi ini dan memastikan bahwa pemadam kebakaran memiliki sumber daya yang cukup untuk melindungi warga. Keberhasilan dalam menangani kebakaran ini akan sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan responsif terhadap bencana.