Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., didampingi Wakil Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H., M.H., meninjau sembilan titik bencana banjir di Kabupaten Malang, Jumat, 29 November 2024.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal dan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak.
Didampingi sejumlah pejabat, termasuk Dandim 0818 Malang-Batu dan Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bupati Sanusi mengunjungi Kecamatan Kalipare, Pagak, Donomulyo, dan Bantur. Bencana ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengakibatkan drainase tidak mampu menampung air, sehingga meluap ke pemukiman.
Baca juga: Miris! Perkara Warisan, Ibu Di Kabupaten Malang Ikhlaskan Anak Buldozer Rumah
Di Kecamatan Kalipare, tiga rumah yang dihuni sembilan jiwa, termasuk satu balita, terendam air. Di Kecamatan Bantur, banjir menggenangi sekitar 30 rumah dan kantor kecamatan dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Longsor terjadi di Raya Sumberejo (Gunung Geger), Kecamatan Pagak, menghambat arus lalu lintas. Sementara itu, tanah ambles di Desa Tulungrejo, Donomulyo, mengakibatkan enam rumah rusak dan dua motor hilang terbawa longsoran.
“Dari pemantauan ini, kita lihat tingkat kerusakannya maka yang memungkinkan untuk dibantu, akan dibantu. Termasuk nanti pembenahan jembatan rusak di beberapa Desa. Untuk penanganan bencana alam sudah tercover dalam APBD Kabupaten Malang. Sehingga, bisa langsung dilakukan penanganan dan perbaikan yang rencananya dianggarkan di tahun 2026. Khusus kerusakan yang parah akan dibenahi di tahun 2025,” ungkap Bupati Malang.
“Semoga musibah ini menjadi yang terakhir dan tidak ada bencana-bencana seperti ini lagi. Kita terus antisipasi karena musibah seperti ini tidak bisa diprediksi,” jelasnya.
Saat ini, penanganan bencana telah melibatkan berbagai pihak, termasuk BNPB, BPBD Kabupaten Malang, PMI, dan relawan.
(***)
