Breaking News
BERITA  

Federasi Sepak Bola Malaysia Terancam Dibekukan FIFA! Ini Alasan dan Dampaknya!

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terancam dijatuhi sanksi oleh FIFA akibat proses pemilihan Presiden yang tidak transparan. Jika terbukti ada pelanggaran serius, FIFA bisa memerintahkan pemilihan ulang atau bahkan membekukan FAM. Simak selengkapnya!

Ilustrasi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang terancam sanksi FIFA akibat pemilu yang tidak jelas.
Ilustrasi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang terancam sanksi FIFA akibat pemilu yang tidak jelas.

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini berada di bawah ancaman sanksi dari FIFA akibat pemilihan Presiden yang dianggap tidak jelas dan tidak transparan. Pemilihan ini telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pihak terkait, dan jika bukti pelanggaran ditemukan, FIFA dapat memerintahkan penyelidikan independen terhadap FAM.

Pengacara olahraga, Zhafri Aminurashid, dalam wawancara dengan New Straits Times, menjelaskan bahwa jika anggota yang terkena dampak pemilihan memberikan bukti yang kuat, FIFA bisa memutuskan untuk melakukan penyelidikan. “Jika terjadi pelanggaran serius, FIFA dapat memerintahkan pemilihan ulang atau bahkan membekukan FAM hingga pemilihan baru selesai,” kata Zhafri.

Wakil Presiden FAM Siap Menjadi Presiden

Saat ini, Wakil Presiden FAM, Joehari Ayub, diperkirakan akan terpilih sebagai Presiden FAM. Sebelumnya, calon lainnya, Syed Yazid Syed Omar, mengundurkan diri dan menyatakan dukungannya kepada Ayub. Proses pemilihan ini semakin mendapat sorotan karena dianggap tidak berjalan dengan transparan.

Baca Juga  Pengumuman Kelulusan PPPK 2024: Kode Penting yang Harus Diketahui Honorer

Reformasi Sepak Bola Malaysia dan Tantangan Timnas

Sepak bola Malaysia saat ini tengah berusaha untuk bangkit dari masa-masa sulit. Timnas Malaysia baru saja menunjuk pelatih kepala baru asal Australia, Peter Cklamovski, untuk memimpin skuad Harimau Malaya. Selain itu, ada rencana untuk menambah enam hingga tujuh pemain naturalisasi, yang jika terealisasi, akan membuat skuad Malaysia memiliki hingga 16 pemain naturalisasi.

FAM juga mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah Malaysia, yang memberikan dana sebesar 30 juta ringgit (sekitar Rp 109 miliar) untuk meningkatkan kualitas sepak bola di negara tersebut. Namun, meskipun ada upaya reformasi, prestasi Timnas Malaysia dalam beberapa tahun terakhir masih jauh dari harapan.

Prestasi Buruk Timnas Malaysia

Di ajang Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar, Timnas Malaysia mengalami nasib buruk dengan menempati posisi juru kunci fase grup. Malaysia hanya mengumpulkan satu poin dari tiga pertandingan yang dimainkan, dengan hasil imbang 3-3 melawan Korea Selatan di laga terakhir.

Baca Juga  Harta Kekayaan Rudi Suparmono Terungkap! Eks Ketua PN Surabaya Punya Properti Mewah dan Kendaraan Mewah Senilai Rp 2,9 Miliar!

Kegagalan berlanjut di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Malaysia tergabung dalam Grup D bersama Oman, Kirgistan, dan Taiwan. Mereka hanya mampu mengemas 10 poin dari enam pertandingan, finis di urutan ketiga, dan gagal meraih tiket ke Piala Dunia 2026.

Dengan kegagalan tersebut, Malaysia harus kembali berjuang di jalur kualifikasi untuk Piala Asia 2027. Kualifikasi Piala Asia 2027 dijadwalkan akan dimulai pada Maret mendatang, dengan Malaysia tergabung di Grup F bersama Vietnam, Nepal, dan Laos.

Ancaman Sanksi dan Masa Depan FAM

Jika FIFA memutuskan untuk memberikan sanksi kepada FAM, ini akan menjadi pukulan berat bagi sepak bola Malaysia yang tengah berusaha bangkit. Proses pemilihan yang tidak jelas dan ketidakpuasan anggota FAM dapat merusak citra federasi sepak bola Malaysia di mata dunia.

Baca Juga  Terungkap! Hasto Kristiyanto Bukan Penyelenggara Negara, Ini Penjelasan Ronny Talapessy!

Namun, jika proses reformasi berjalan lancar dan prestasi Timnas Malaysia mulai membaik, FAM bisa memperbaiki posisi mereka di kancah sepak bola internasional. Semua mata kini tertuju pada FIFA, yang akan memutuskan langkah selanjutnya bagi Federasi Sepak Bola Malaysia.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?