Malang  

Gali Budaya Korea Selatan, Pakar Studi Asia Timur Ajak Mahasiswa HI UMM Eksplorasi Kebudayaan

Keunikan budaya dan kondisi sosial masyarakat selalu menjadi daya tarik tersendiri ketika membahas Asia Timur, terutama Korea Selatan. Sejarah panjang Korea Selatan di Asia Timur tidak hanya memengaruhi kondisi saat ini, namun juga memberikan pengaruh terhadap bagaimana budaya dapat berkembang dan beradaptasi hingga kini.

Hal tersebut diuraikan oleh Prof. Changzoo Song dalam kelas Kajian Kawasan yang diselenggarakan oleh Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berkolaborasi dengan The Academy of Korean Studies (AKS).

Prof. Changzoo Song menekankan kontrasnya perbedaan dari segi sosiokultural antara Asia dan Eropa. “Orang-orang Timur (Asia) cenderung mengedepankan kehidupan sosial yang harmonis, kepatuhan terhadap pemimpin, dan nilai-nilai sopan santun. Hal itu sangat berbeda dengan Barat (Eropa) yang menjunjung tinggi kebebasan, hak asasi manusia, dan demokrasi,” terang Prof. Changzoo Song.

Prof. Changzoo Song juga membahas bagaimana Korea Selatan, dengan sejarahnya yang kaya dan tradisi yang kuat, telah berhasil memodernisasi masyarakatnya tanpa mengorbankan identitas budayanya.

“Korea Selatan telah menunjukkan bahwa modernisasi tidak harus berarti westernisasi. Dengan mengembangkan keunikan budaya mereka sendiri, Korea Selatan telah berhasil menggabungkan perkembangan zaman dengan nilai-nilai tradisional,” ujar Prof. Changzoo Song.

Di akhir sesi, Prof. Changzoo Song mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya mempelajari aspek sosiokultural Korea Selatan dari perspektif akademis, namun juga untuk mengalami dan memahaminya secara langsung.

“Pendidikan dan pengalaman merupakan kunci untuk memahami keragaman budaya. Namun, berada di tengah-tengah budaya itu sendiri merupakan hal yang berbeda,” pungkas Prof. Changzoo Song mengakhiri. (*)

Exit mobile version