Kebakaran Hebat Melanda Pabrik Snack di Malang: Kerugian Ditaksir Capai Rp700 Juta

Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran

MALANG – Pabrik snack di Malang mengalami kebakaran hebat pada Rabu dini hari yang menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp700 juta. Kejadian tragis ini menimpa pabrik penggorengan snack kerupuk dan makaroni di Dusun Urek-urek, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Menurut keterangan dari Kapolsek Pakis, AKP Sunarko Rusbiyanto, kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 00.20 WIB saat seorang karyawan bernama Wawan (23) mendapat laporan dari warga tentang adanya api di tempat penggorengan. Wawan, yang sedang tidur di gudang, segera melaporkan kejadian tersebut kepada anak pemilik pabrik, Noval, yang juga berada di gudang saat itu.

“Kami mendapat laporan awal sekitar pukul 00.20 WIB dari seorang karyawan bernama Wawan tentang adanya api di tempat penggorengan. Setelah menerima laporan tersebut, kami segera berkoordinasi dengan petugas Damkar Kabupaten Malang untuk melakukan pemadaman.”

Setelah melapor, Wawan membuka gudang bagian dalam yang sudah terbakar. Kemudian, beberapa saksi menelepon Damkar Kabupaten Malang, dan dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 00.50 WIB. Namun, beberapa titik api masih sulit dipadamkan karena bangunan antara tempat penggorengan dan tempat penyimpanan bahan mentah terbatas oleh tembok.

“Pemadaman api mengalami kendala karena beberapa titik api sulit dijangkau akibat struktur bangunan yang terbatas. Namun, berkat kerja keras petugas, proses pemadaman berhasil dilakukan dengan total lima unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan,” ungkap Sunarko.

Kronologi kebakaran ini mengungkapkan bahwa kegiatan penggorengan di pabrik snack ini biasanya dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Setelah itu, karyawan pulang dan gudang tempat penggorengan ditutup atau digembok dari luar. Diduga kebakaran ini disebabkan oleh kelalaian karyawan yang tidak melakukan pengecekan terhadap tempat penggorengan setelah selesai bekerja.

“Pabrik snack ini biasanya melakukan kegiatan penggorengan dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Diduga kebakaran ini terjadi karena kelalaian karyawan yang tidak melakukan pengecekan terhadap tempat penggorengan setelah selesai bekerja,” tambah AKP Sunarko Rusbiyanto.

“Kerugian akibat kebakaran ini mencakup kehilangan minyak goreng senilai sekitar Rp220 juta dan kerusakan bahan mentah senilai Rp500 juta. Meskipun kerugian materialnya besar, kami bersyukur bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” lanjutnya.

Exit mobile version