Breaking News
BERITA  

Empat Jenderal Muda Alumni Akpol 1998 Siap Menggebrak Polri! Siapa Saja Mereka?

Alumni Akpol 1998 cetak empat jenderal muda. Siapakah mereka dan apa peluang karier mereka di Polri?

Alumni Akpol 1998 cetak empat jenderal muda. Siapakah mereka dan apa peluang karier mereka di Polri?
Alumni Akpol 1998 cetak empat jenderal muda. Siapakah mereka dan apa peluang karier mereka di Polri?

Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1998 telah mencetak empat jenderal muda yang menonjol di tubuh Polri hingga akhir tahun 2024. Keempat jenderal ini berhasil meraih pangkat Brigadir Jenderal Polisi sebelum mencapai usia 50 tahun, dan mereka masih memiliki masa dinas sekitar 10 tahun lagi. Dengan prestasi yang mengesankan, mereka kini dianggap sebagai rising star di Polri dan berpeluang untuk menjadi kapolda termuda di masa depan.

Apa yang membuat keempat alumni Akpol 1998 ini begitu istimewa? Dengan pangkat bintang satu, mereka hanya selangkah lagi untuk mendapatkan promosi jabatan sebagai kapolda. Saat ini, jabatan kapolda termuda diemban oleh dua lulusan Akpol 1996, yaitu Irjen Ribut Hari Wibowo dan Irjen Jhonny Edison Isir. Namun, dengan prestasi yang terus meningkat, alumni Akpol 1998 berpotensi untuk mengambil alih posisi tersebut ketika jenderal senior pensiun.

Pada akhir 2024, alumni Akpol 1998 kembali mencetak dua jenderal baru, yaitu Wahyu Sri Bintoro dan Hanny Hidayat. Wahyu Sri Bintoro mendapatkan promosi bintang satu di Badan Reserse Kriminal Polri, menjadikannya sebagai orang keempat di angkatannya yang menyandang pangkat bintang. Sebelumnya, ada nama-nama seperti Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, Azis Andriansyah, dan Hanny Hidayat yang juga telah meraih pangkat yang sama.

Berikut adalah profil dari empat jenderal muda alumni Akpol 1998:

1. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar

Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen) Adi Vivid Agustiadi Bachtiar tercatat sebagai jenderal termuda di Polri. Ia meraih pangkat bintang satu pada 11 Oktober 2022, saat berusia 45 tahun. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskannya sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Polri. Adi Vivid adalah alumni Akpol 1998 pertama yang pecah bintang dan hingga kini masih tercatat sebagai jenderal bintang satu termuda di Polri. Pada 7 Desember 2023, ia dipercaya menjabat Wakil Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, menggantikan Brigjen Pol Raden Slamet Santoso. Adi Vivid adalah putra dari mantan Kapolri era Presiden Megawati Soekarno Putri, Jenderal Pol (purn) Da’i Bachtiar. Kariernya yang cemerlang dan latar belakang keluarga yang kuat memberikan kepercayaan lebih bagi Adi Vivid untuk memimpin dan berkontribusi dalam pengembangan Polri.

Baca Juga  Keracunan Makanan Bergizi Gratis di SDN Sukoharjo: 40 Siswa Mual, Pemerintah Perketat SOP Pengolahan

2. Azis Andriansyah

Brigjen Azis Andriansyah meraih pangkat bintang satu pada 29 Juli 2024, menjadikannya sebagai orang kedua di angkatannya yang mendapatkan promosi tersebut. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kapolres Kota Depok dan dikenal memiliki karier cemerlang. Pada tahun 2020, Azis mendapatkan penghargaan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) atas dedikasinya dalam pengungkapan kasus kejahatan terhadap anak. Azis memiliki latar belakang yang kuat, dengan pengalaman di berbagai jabatan, termasuk Kapolres di beberapa daerah dan Sekpri Kapolri. Penghargaan yang diterimanya menunjukkan komitmennya dalam melindungi anak-anak dan memberantas kejahatan, menjadikannya sosok yang dihormati di kalangan masyarakat.

3. Hanny Hidayat

Brigjen Polisi Hanny Hidayat, S.I.K., M.H., adalah seorang perwira tinggi Polri yang lahir di Ambon, Maluku. Ia memulai karier kepolisian setelah lulus dari Akpol pada tahun 1998 dan melanjutkan pendidikan di PTIK serta Sespimti. Hanny memiliki pengalaman luas di berbagai jabatan, termasuk sebagai Kapolres di beberapa wilayah strategis. Pada Agustus 2024, ia diangkat menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Riau dan dinaikkan pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal Polisi. Hanny juga sedang melanjutkan pendidikan S3 di bidang Hukum di Universitas Diponegoro, menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan diri dan berkontribusi lebih lanjut dalam dunia kepolisian dan hukum. Pengabdiannya yang luar biasa dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang telah ia terima, baik dari internal Polri maupun lembaga internasional, seperti DEA.

Baca Juga  Kenapa IHSG Anjlok 3%! Ini Analisis dan Faktor Penyebabnya

4. Wahyu Sri Bintoro

Wahyu Sri Bintoro menggantikan Brigjen Pol Tubagus Ade Hidayat yang dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri. Ia lahir di Magelang pada 1 April 1977 dan telah menjabat sebagai Kapolresta Tangerang. Sebelum itu, ia juga pernah menjabat Kapolres Bojonegoro dan Kapolres Gresik. Wahyu memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar S.H. dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jagakarsa dan M.Si dari Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai ajudan Wakil Presiden pada tahun 2021. Pengalaman dan pendidikan yang dimiliki Wahyu menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang siap untuk menghadapi tantangan di dunia kepolisian.

Dengan prestasi yang telah diraih, keempat jenderal muda alumni Akpol 1998 ini menunjukkan bahwa mereka adalah generasi pemimpin masa depan di Polri. Jika tidak ada aral melintang, mereka berpeluang untuk mengisi posisi strategis di kepolisian, termasuk jabatan kapolda, dan terus berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia. Masyarakat pun menantikan langkah-langkah selanjutnya dari para jenderal muda ini dalam mengemban tugas dan tanggung jawab mereka di Polri.

Baca Juga  Aneh tapi Nyata: Pagar Laut 30,16 KM di Tangerang Mengganggu Nelayan, Pemerintah Tak Tahu!

Keberhasilan keempat jenderal muda ini tidak hanya mencerminkan prestasi individu, tetapi juga menunjukkan potensi besar dari alumni Akpol 1998 secara keseluruhan. Dengan pengalaman dan dedikasi yang telah mereka tunjukkan, mereka berpotensi untuk menjadi pemimpin yang inovatif dan responsif terhadap tantangan yang dihadapi Polri di masa depan.

Masyarakat berharap bahwa dengan adanya generasi baru ini, Polri akan semakin profesional dan mampu menjawab tantangan keamanan yang semakin kompleks. Keberadaan jenderal-jenderal muda ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Dengan demikian, perjalanan karier keempat jenderal muda alumni Akpol 1998 ini akan terus dipantau, dan mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia, serta menjadi teladan bagi generasi penerus di dunia kepolisian.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?