Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras kemasan 5 kilogram kini menjadi barang langka di beberapa pasar di Kota Malang. Ketersediaan pasokan beras SPHP yang terbatas telah menimbulkan kesulitan bagi pedagang dan konsumen di Pasar Blimbing dan Pasar Besar Kota Malang.
Di Pasar Blimbing, para pedagang merasa kesulitan mendapatkan pasokan beras SPHP. Deki, pemilik toko Si Kembar di Pasar Blimbing, mengakui bahwa stok beras SPHP kemasan 5 kilogram di tempatnya kosong selama dua bulan terakhir.
“Selama hampir dua bulan ini stok kosong. Sebagai gantinya, kami menjual beras 50 kilogram dari Bulog secara eceran dengan harga Rp10.900 per kilogram, sesuai ketentuan Bulog,” ujar Deki pada Beritajatim.com—mitra Suara.com, Kamis (29/2/2024).
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Besar, di mana kelangkaan beras SPHP 5 kilogram sudah terjadi sebelum pemilu. Ifan Alfiadi, pengelola Pasar Besar Kota Malang, mengungkapkan bahwa kiriman beras SPHP kemasan 5 kilogram tidak ada selama dua bulan terakhir, padahal biasanya dikirim rutin seminggu sekali.
“Kelangkaan ini membuat saya khawatir akan berdampak pada kenaikan harga, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri,” kata Ifan.
Erwan Suryadharma, Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Timur, menjelaskan bahwa kelangkaan beras SPHP kemasan 5 kilogram disebabkan oleh tingginya permintaan dari masyarakat dan pembatasan pembelian oleh Bulog untuk mencegah penimbunan.
“Pihak kami sedang berupaya untuk mengatasi kelangkaan ini, termasuk dengan penambahan stok. Kami pastikan akan segera mengirim lagi dalam waktu dekat,” ungkap Erwan.
Menanggapi kelangkaan beras SPHP kemasan 5 kilogram di Kota Malang, masyarakat dan pedagang mulai merasakan dampaknya. Kenaikan harga yang mungkin terjadi dapat memberikan tekanan ekonomi tambahan pada konsumen, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Dengan kebutuhan pokok yang semakin sulit diakses, diharapkan pihak terkait dapat segera menanggapi situasi ini dengan solusi yang efektif guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di pasar lokal.
Dalam konteks ini, penting untuk menggalakkan koordinasi antara pemerintah, Bulog, dan pelaku usaha pangan agar dapat menemukan solusi jangka panjang. Upaya pencegahan penimbunan, peningkatan produksi beras SPHP, dan fokus pada ketersediaan pasokan perlu diintensifkan untuk memastikan kecukupan pasokan di pasaran. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga ketahanan pangan dan menghindari pembelian berlebihan dapat membantu menciptakan kesadaran kolektif untuk mendukung ketersediaan dan stabilitas pangan di masa mendatang.
Sumber: suara.com
Dapatkan kilasan terkini mengenai Jawa Timur dengan menjelajahi ragam informasi menarik di wartajatim.co.id – sumber pengetahuan eksklusif yang tidak boleh Anda lewatkan!