Malang, 10 Agustus 2023 – Pada tanggal 9 sampai 11 Agustus 2023, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI) bekerjasama dengan Forum Perpustakaan Digital Indonesia dan Universitas Brawijaya (UB) menggelar Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-14 tahun 2023 di Atria Hotel Malang.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya preservasi digital dalam mengamankan pengetahuan lokal Indonesia untuk generasi saat ini dan mendatang, memfasilitasi kolaborasi antara berbagai institusi dan organisasi dalam mengembangkan layanan perpustakaan digital yang efektif dan terjangkau, serta membahas tantangan dan peluang dalam menghadapi era digitalisasi dalam konteks perpustakaan di Indonesia.
Dalam tema “Menggalang Masa Depan Melalui Preservasi Digital Pengetahuan Lokal Indonesia (Budaya, Pengetahuan, dan Pembelajaran)”, KPDI ke-14 Tahun 2023 mengundang peserta dari berbagai institusi perpustakaan, akademisi, penggiat literasi, dan budaya untuk menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam acara ini.
Dr. Muhammad Syarif Bando, MM, selaku Kepala Perpustakaan Nasional RI, menyatakan, “KPDI ke-14 tahun 2023 merupakan kesempatan emas bagi kita semua untuk bersama-sama merangkul masa depan dengan melestarikan kekayaan budaya, pengetahuan, dan pembelajaran Indonesia melalui sarana digital. Kami berharap melalui kerjasama yang erat dengan Forum Perpustakaan Digital Indonesia dan Universitas Brawijaya, acara ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan perpustakaan digital di negeri ini.”
Acara ini menyajikan beragam kegiatan menarik, termasuk sesi paralel dengan topik-topik menarik, presentasi ilmiah yang informatif, dan diskusi tanya jawab dengan pemangku kepentingan terkemuka dalam bidang perpustakaan dan preservasi digital.
Salah satu acara yang menarik dalam KPDI ke-14 adalah Sesi Paralel (Call For Papers) Topik 4 yang membahas “Preservasi Digital Budaya Masyarakat Saat Ini (Budaya Tulis, Budaya Cetak, History of the Present, dsb)”.
Selain itu, terdapat materi-materi pembahasan yang menarik seperti “Relevansi Ramalan Serat Jayabaya Dalam Konteks Perkembangan Perpustakaan Past, Now, and Future”, “Etnoparenting dalam Preservasi Digital Nilai Budaya pada Pengasuhan Alternatif: Telaah Kasus pada SOS Children’s Village Indonesia”, “Identifikasi dan Digitalisasi Naskah Kuno di Wilayah Tapal Kuda Jawa Timur”, dan masih banyak lagi.
“Dengan keragaman topik yang dibahas dalam KPDI ke-14 ini. Acara ini benar-benar memberikan wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat mendukung perpustakaan dalam menjaga dan mengembangkan pengetahuan lokal Indonesia. Saya berharap acara seperti ini dapat terus diadakan untuk memajukan perpustakaan digital di tanah air.” – Dewi Cahyani, Pengunjung KPDI ke-14.
Dengan Maria Desi yang bertugas sebagai menjadi MC pada acara ini, dan Hendro Wicaksono akan menjadi moderator untuk memandu diskusi. Selain itu, sejumlah tokoh terkemuka di bidang ini, seperti Wahyu Purnomo, Ayu Putu Eka Novita Fiqru Mafar, Sabung Seto Perdaning Widyanti, dan Mochammad Riski Destrianto, akan turut berkontribusi dalam acara ini.
Sesi diskusi dan tanya jawab juga akan memberikan kesempatan para peserta untuk berinteraksi dan mendapatkan wawasan lebih dalam terkait topik Preservasi Digital Budaya Masyarakat Saat Ini dari para narasumber yang menyampaikan materi.
“Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana teknologi dapat membantu melestarikan pengetahuan lokal Indonesia. Semoga acara ini memberikan wawasan yang berharga dan berkontribusi pada perkembangan perpustakaan digital di negara kita.” Ungkap Surya, Salah satu pengunjung KPDI ke-14.
Dalam rangkaian acara yang berlangsung hingga 11 Agustus ini, berbagai sesi diskusi, presentasi, dan tanya jawab akan mengupas berbagai aspek penting terkait perpustakaan digital dan preservasi pengetahuan lokal. Para peserta dari berbagai institusi perpustakaan, akademisi, serta penggiat literasi dan budaya diundang untuk menghadiri dan ikut berpartisipasi dalam KPDI ke-14 Tahun 2023.
