KEDIRI – Sebagai salah satu dari 10 kota dengan predikat Kota Paling Toleran di Indonesia, Kota Kediri kembali menjadi pusat perhatian. Pada Selasa (3/12/2024), FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Blitar melakukan kunjungan kerja ke Kota Kediri untuk belajar dan berdiskusi mengenai bagaimana menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah tersebut. Kunjungan ini berlangsung di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri, disambut oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Kediri, Ahmad Jainudin, bersama anggota FKUB Kota Kediri dan beberapa satuan kerja terkait.
Ahmad Jainudin dalam sambutannya menjelaskan bahwa meski Kota Kediri memiliki luas 63,4 km² dengan 3 kecamatan dan 46 kelurahan, namun keberagaman yang ada mampu dikelola dengan baik berkat adanya FKUB yang menjaga kerukunan antar umat beragama. “Kota Kediri, dengan jargon Harmoni Kediri The Service City, berupaya menjadi kota pelayanan terbaik yang mendukung kerukunan antar umat,” ungkap Jainudin.
Baca Juga: Sekda Blitar Dukung Pagelaran Wayang Kulit dalam Peringatan Hari Wayang Dunia ke-40
Selain itu, Jainudin menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang harus diimbangi dengan peningkatan kondusivitas wilayah. “Peran FKUB sangat sentral dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan antar umat beragama, yang pada gilirannya berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan,” tambahnya.
Jainudin berharap, kunjungan ini menjadi momentum bagi kedua kota untuk lebih mempererat hubungan dan saling berbagi ilmu dalam mewujudkan masyarakat yang toleran dan bahagia. “Semoga silaturahmi ini membawa keberkahan, memperpanjang usia, dan yang terpenting membuat kita semua bahagia,” harap Jainudin.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2024 di Kota Blitar Berjalan Lancar, Partisipasi Pemilih Meningkat
Ketua FKUB Kota Blitar, Sukri Alfi, yang memimpin rombongan, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diterima. Sukri menyatakan tujuan kunjungan ini adalah untuk mempelajari program-program FKUB Kota Kediri yang telah berhasil menciptakan keharmonisan dan toleransi. “Kami berharap bisa mengadopsi program-program yang ada untuk diterapkan di Kota Blitar, guna meningkatkan pengelolaan FKUB kami,” ujar Sukri.
Sukri juga berharap kunjungan ini dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan FKUB, serta membangun Kota Blitar menjadi lebih harmonis dan sejahtera. “Kami ingin membangun kota yang aman, damai, dan penuh toleransi, sesuai dengan visi kami: baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tutupnya.
