Wartajatim
Beranda Berita Menilik Kisah Influencer Mommy Deve dalam Perjalanan Menjadi Mualaf

Menilik Kisah Influencer Mommy Deve dalam Perjalanan Menjadi Mualaf

Mendapat hidayah atau keputusan untuk memeluk agama tertentu bukanlah hal yang mudah bagi setiap individu. Ada perjuangan yang harus dilalui dan tantangan yang harus dihadapi. 

Begitu pula dengan perjalanan hidayah Influencer Mommy Deve, yang penuh dengan liku-liku dan rintangan yang tidak mudah. Ia berhasil melewatinya dan memutuskan untuk menjadi mualaf, sebuah keputusan yang membawa perubahan besar dalam hidupnya.

Mommy Deve pemilik nama lengkap Vanessa Ziandry Putri.A menghadapi banyak tantangan ketika memutuskan untuk menjadi mualaf, terutama ketika keputusannya tersebut mendapat pertentangan dari sang mama. 

Namun, keputusan wanita kelahiran Denpasar, 16 juli 1993 tersebut untuk menjadi mualaf tidaklah tanpa sebab. 



Dilansir dari Kumparan.com, keputusan tersebut berawal dari sang ayah yang kembali memeluk Islam setelah berpisah dengan sang mama akibat kerusuhan di Lombok pada tahun 2000-an.

Tak hanya itu, Mommy Deve merasa semakin mantap dalam keputusannya setelah banyak pertanyaan-pertanyaan pada dirinya terjawab lewat Al-Quran. 

“Waktu ada kerusuhan di Lombok mama papa pisah. Lalu papa kembali muslim karena sebelumnya juga pindah ikut agama mama. Dan aku ingin belajar, seperti apa Islam,” kata Mommy Deve dikutip dari kumparan.

Tekad Mommy Deve untuk memeluk agama Islam semakin kuat setelah ia pindah ke Surabaya dan bertemu dengan Sigit Pradigta, laki-laki yang kini menjadi suaminya, di sebuah event Ramadhan. 

Namun, seperti yang diungkapkan oleh suaminya sendiri, keputusan Mommy Deve untuk menjadi mualaf tidaklah mudah. “Karena kalau mbak masuk Islam KTP saja itu mudah. Kalau Islam beneran susah,” ungkap suami Mommy Deve.

Baca juga : Keutamaan dan Makna Malam Lailatul Qadar

Meski demikian, Mommy Deve tidak menyerah dan akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam. Bahkan, setelah syahadat, ia langsung memutuskan untuk mengenakan hijab dan memperdalam Islam lebih lanjut. 

Halaman: 1 2
Komentar
Bagikan:

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan