Merab “Si Mesin” Dvalishvili mencatatkan sejarah besar di UFC 311 dengan mengalahkan Umar Nurmagomedov, yang tak terkalahkan dalam 18 pertandingan sebelumnya. Pertarungan yang berlangsung pada Sabtu (18/1/2025) di Intuit Dome, Inglewood, California, ini menjadi momen yang penuh intrik, terutama mengingat Umar adalah sepupu dari legenda UFC, Khabib Nurmagomedov.
Kehadiran Khabib di sekitar Oktagon semakin menambah ketegangan dalam pertarungan ini. Sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah UFC, Khabib menjadi sorotan utama selama pertarungan antara Umar dan Dvalishvili. Namun, kali ini, perhatian lebih banyak tertuju pada Merab Dvalishvili, yang baru saja meraih gelar kelas bantam sebulan sebelumnya dan siap menghadapi tantangan besar.
Pertarungan Sengit dari Awal hingga Akhir
Di bawah pengawasan wasit Jason Herzog, kedua petarung memulai laga dengan langkah hati-hati, menjaga jarak meski sudah berada di tengah Oktagon. Umar membuka serangan dengan tendangan keras, namun sayangnya tendangannya meleset dan tidak mengenai sasaran. Dvalishvili, yang dikenal dengan serangan cepat dan keras, tetap tenang dan memanfaatkan kesempatan untuk mengontrakkan pukulan-pukulan keras meskipun Umar berhasil menahannya dengan baik.
Pada babak pertama, kedua petarung memilih untuk beradu striking meskipun keduanya lebih dominan dalam pertarungan bawah. Ketegangan semakin meningkat saat ronde kedua dimulai, dengan Umar sempat berhasil membuat Dvalishvili mundur dengan beberapa pukulan keras. Namun, Dvalishvili tidak menyerah dan melakukan serangan balik selektif, memfokuskan serangannya pada kaki Umar untuk mengurangi mobilitas lawannya.
Kepercayaan Diri Dvalishvili Meningkat
Memasuki ronde ketiga, Dvalishvili semakin percaya diri. Serangan demi serangan berhasil mengubah arah pertarungan. Umar, yang dikenal dengan kemampuan grapplingnya, mulai kesulitan menghadapi serangan cepat dari Dvalishvili. Petarung asal Georgia ini menunjukkan ketangguhan luar biasa dan berhasil menggoyahkan pertahanan Umar, membuatnya terkejut dengan beberapa pukulan cepat yang sukses mengendalikan pertandingan.
Pada ronde keempat, tekanan dari Dvalishvili semakin terasa. Umar yang sebelumnya tak terkalahkan mulai kehabisan energi, terlihat lelah dan kesulitan untuk mengimbangi serangan lawannya. Dvalishvili yang merasa sehat dan bugar, semakin nyaman bertarung dan melanjutkan dominasinya di setiap putaran.
Kemenangan Mutlak Dvalishvili
Pada akhirnya, Dvalishvili meraih kemenangan mutlak dalam pertarungan ini, mengakhiri rekor tak terkalahkan Umar Nurmagomedov. Kemenangan ini tidak hanya memberi Dvalishvili gelar baru sebagai juara, tetapi juga menciptakan sejarah sebagai petarung pertama yang mengalahkan sepupu Khabib dalam ajang UFC.
“Ini adalah momen yang luar biasa. Saya sangat bangga dengan hasil ini. Umar adalah petarung hebat, tetapi saya tahu saya bisa mengalahkannya dengan strategi yang tepat,” kata Dvalishvili setelah kemenangan tersebut.
