Misteri Kematian Tiga Musisi Surabaya Pasca-Manggung!

Kematian tiga musisi Surabaya
Kematian tiga musisi Surabaya

Kejadian tragis mengguncang dunia musik Surabaya, Jawa Timur. Tiga anggota grup musik ditemukan tewas akibat minum minuman beralkohol (miras) setelah manggung.

Kematian tiga musisi Surabaya yang meninggal, yang diidentifikasi dengan inisial IP, W (drummer), dan WAR, diduga mengalami kematian setelah minum miras di Cruz Lounge Bar, Vasa Hotel Surabaya.

Menurut AKBP Hendro Sukmono, Kepala Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, IP, yang awalnya dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023) pukul 09.00 WIB.

Dilansir dari Suarasurabaya.net, Hari Selasa (26/12/2023) sore, Hendro memberikan keterangan kepada media di kamar jenazah RSUD Dr. Soetomo Surabaya bahwa, “Insinyur suara dengan inisial IP meninggal pada jam 9 pagi,” demikian ungkapannya.

Dari sembilan orang yang minum miras di Cruz Lounge Bar, Vasa Hotel Surabaya, tiga di antaranya meninggal dunia. Hendro Sukmono mengungkapkan bahwa grup musik tersebut sering tampil di lokasi tersebut dan akrab dengan para pelayan di sana.

Selain mendapatkan bayaran, mereka juga mendapatkan air mineral dan secangkir cappuccino sebelum tragedi terjadi.

Hendro menjelaskan bahwa sembilan personel band asal Surabaya itu mengonsumsi miras di bar setelah manggung pada malam Jumat (22/12/2023), dengan hanya satu personel inisial RG yang mabuk berat hingga pulang menggunakan kursi roda.

“RG diantar pulang oleh rekannya ke alamat rumah tapi kondisinya info dari saksi kosong jadi dibawa ke rumahnya kondisi tidak sadar sampai keesokan harinya,” tutur Hendro.

Pada Minggu (24/12/2023) dini hari, empat orang dari mereka masuk ke rumah sakit. Riza dirawat di RSI Wonokromo, Mita sang vokalis di Gotong Royong, Medokan Semampir, sementara William Raffly dan Indro Purnomo masuk RSUD dr. Soetomo.

Baca Juga  Khong Guan: Biskuit Legendaris yang Selalu Hadir Saat Lebaran

“Dokter menjelaskan bahwa badan para korban ini banyak mengandung metanol,” tambah Hendro.

Kematian tiga musisi Surabaya adalah IP (insinyur suara), WAR (drummer), dan R (pemain saxophone). Seorang korban selamat, B, mengalami efek panas di dada setelah minum minuman tersebut, bahkan selama empat hari mulutnya masih terasa panas.

Polisi sedang menyelidiki insiden ini, dengan istri korban WAR yang membuat laporan ke Polrestabes Surabaya. Ada lima saksi yang sudah dimintai keterangan.

Sementara itu, Arnold sudah dimintai keterangan, dan sisa minuman yang diminum korban sedang diteliti di laboratorium forensik. Kesimpulan sementara menunjukkan bahwa minuman miras tersebut bermerek dan dicampur dengan jus bermerk yang dibeli di bar.

“Sampai hasil penyelidikan keluar, bar itu ditutup sementara dan dipasangi garis polisi,” ungkap Hendro.

Sebelumnya, Mega Tarina, Asisten Direktur Marcomm Vasa Hotel Surabaya, menyatakan bahwa pihaknya masih menelusuri kabar meninggalnya dua musisi setelah minum miras di Cruz Lounge Bar.

Baca juga: MAFEST Vol #2: Merayakan Keberagaman Musik dalam Satu Malam

“Proses investigasi sedang berlangsung, dan belum ada hasil apapun dari kepolisian. Belum ada hasil lab forensik yang menyatakan korban disebabkan oleh Cruz Lounge dan Bar,” tegas Mega.

Penjelasan dari Vasa Hotel melalui Duty Manager-nya, Nana Meliana, menyebutkan bahwa, “Cruz Lounge Bar di hotel saat ini ditutup sementara, namun belum ada informasi mengenai durasi penutupan.”

Nana mengarahkan pertanyaan lebih lanjut kepada Mega Tarina sebagai sumber keterangan resmi. Sampai berita ini diturunkan, media juga masih menunggu klarifikasi dari beberapa pihak terkait.