SURABAYA – Pengawasan obat dan makanan kini menjadi perhatian serius Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya. Dalam acara Monitoring dan Evaluasi (Monev) bertema “Penguatan Kolaborasi Lintas Sektor dan Stakeholder Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Pengawasan Obat dan Makanan”. BBPOM Surabaya mengukuhkan komitmen sinergi lintas sektor di The Westin Surabaya, Senin (23/12/2024).
Plt Kepala BBPOM Surabaya, Budi Sulistyowati, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memastikan pengawasan yang efektif. “Diharapkan dari kegiatan Monev ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan kegiatan ini juga menjadi pijakan untuk meningkatkan kualitas pengawasan obat dan makanan demi terciptanya masyarakat yang lebih sehat, aman dan sejahtera,” ujarnya dalam sambutannya.
Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi program pengawasan yang berjalan, mengidentifikasi kekurangan, serta berbagi praktik terbaik antar wilayah. Hasil evaluasi ini diharapkan menjadi pijakan strategis untuk meningkatkan kualitas pengawasan demi masyarakat yang lebih sehat dan aman.
Acara ini dihadiri perwakilan berbagai instansi seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), hingga Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dari seluruh Jawa Timur.
Baca juga: Pemprov Jatim Serahkan Bantuan PLTS untuk SMK di Surabaya, Dukung Transisi Energi Hijau
Apresiasi Penghargaan dari BBPOM
Sebagai bentuk apresiasi, BBPOM Surabaya memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak:
- Peran Aktif Pengawasan: Dinkes Provinsi Jatim, Dinkes Kab Sidoarjo, Dinkes Kota Surabaya.
- Realisasi Dana Alokasi Khusus Non-Fisik: Dinkes Kab Gresik, Kab Pacitan, Kota Pasuruan.
- Pendampingan UMKM: Diskop UKM Jatim, Dinkes Kab Nganjuk, Kab Madiun, Diskoperindag Kota Malang.
- Dukungan Penyebaran Informasi: Diskominfo Kab Malang, Dishub Kota Surabaya.
Selain itu, paket edukasi terkait pengendalian resistensi antimikroba diberikan kepada Dinas Peternakan, DKP, dan beberapa Dinkes kabupaten/kota lainnya.
Kegiatan ini menunjukkan langkah nyata BBPOM Surabaya dalam memastikan keamanan obat dan makanan. Dengan pendekatan kolaboratif, pengawasan dapat lebih efektif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Hadir sebagai narasumber, dr. Harry Parathon dari Kementerian Kesehatan memaparkan strategi pengendalian resistensi antimikroba. Yuli Ekowati dari BBPOM Surabaya menjelaskan indeks kesadaran masyarakat terhadap pengawasan obat dan makanan.
Monev ini diharapkan menjadi langkah awal yang lebih kuat untuk sinergi lintas sektor, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang sehat, aman, dan sejahtera.