Berita Seputar Jawa Timur

Padi UMKM : Nilai Belanja BUMN untuk UMKM Capai Rp 40,8 Triliun

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat nilai belanja BUMN untuk UMKM yang tercatat di platform PaDi UMKM hingga November 2023 mencapai Rp 40,8 triliun.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, menjelaskan transaksi yang tercatat di PaDi UMKM mencakup Business to Business (B2B) dan Retail, serta dari e-proc masing-masing BUMN.

“Per hari ini sekitar Rp 4,8 triliun dan kemungkinan outputnya di Rp 5,1 triliun, sehingga totalnya adalah Rp 40,8 triliun,” ungkapnya saat PaDi UMKM Business Matching & Showcase, Kamis (14/12).

Loto menyebutkan, transaksi e-proc yang tercatat di PaDi meningkat pertumbuhannya sebesar 33,7 persen dari tahun 2020, menjadi Rp 37,1 triliun per November 2023.

“Transaksi B2B dan retail pertumbuhannya melesat 125,1 persen selama 4 tahun, menjadi Rp 3,7 triliun pada November 2023,” tambahnya.

baca juga: Kisah Sukses UMKM Velfit Gaet 300 Mitra dalam 1 Tahun

Selain dari nilai transaksi, frekuensi belanja BUMN untuk UMKM juga semakin meningkat baik itu di e-proc maupun B2B di PaDi UMKM, yakni mencapai 450 transaksi atau naik 45 persen sejak tahun 2020.

“UMKM yang listing sudah lebih dari 44 ribu, kemudian produknya lebih dari 1 juta. Ada 95 BUMN dan anak perusahaan dan juga sudah ada yang voluntary dari swasta baik kelas menengah maupun besar,” jelas Loto.

Dia menambahkan, saat ini PaDi UMKM mencatat ada 9 buyer group atau kelompok pembeli yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun total seller yang telah listing mencapai 45.843 seller.

“Kami bisa monitor karena dengan ekosistem belanja yang terekam di platform ini, kami bisa tahu siapa perusahaan yang belanja di Kalimantan, Papua, dan Aceh, karena semuanya itu digital,” tuturnya.

Meskipun sudah ada 45 ribu seller atau penjual, namun yang sudah mendapatkan transaksi di PaDi UMKM baru 12.649 alias 27,6 persen. Dengan demikian, Loto mendorong BUMN untuk memberi lebih banyak kesempatan.

“Baru ini saja banyak sekali UMKM yang merasa berkah dan senang sekali bisa bertemu dengan banyak UMKM, apalagi persentase ini bisa meningkat,” pungkasnya.