Pasuruan, Warta Jatim – Desa Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, menjadi pusat perhatian pada Sabtu (16/11/2024). Desa ini dipadati pengunjung yang antusias menghadiri Bursa Pasar Murah Mangga Putar, bersamaan dengan gelaran bazar bahan pokok Gerakan Pangan Murah.
Ajang tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis, yang mengawali rangkaian acara dengan mengunjungi kebun Mangga Alpukat. Dalam kunjungannya, ia memetik buah langsung dari pohon dan mendemonstrasikan cara unik menikmati mangga tersebut. “Mangga Klonal 21 atau Mangga Alpukat sangat identik dengan Kabupaten Pasuruan. Rasanya manis, teksturnya khas, dan cara makannya yang diputar membuatnya unik,” ujar Nurkholis.
Baca Juga Bursa Mangga Putar di Pasuruan Dibanjiri Pecinta Buah, Harga Mulai Rp 7 Ribu
Penguatan Branding Mangga Alpukat
Dalam kesempatan itu, Nurkholis menekankan pentingnya penguatan branding Mangga Alpukat. Ia menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menyeragamkan kemasan dengan mencantumkan identitas Kabupaten Pasuruan. “Kardus kemasan harus mencantumkan nama Pasuruan agar masyarakat tahu asal buah ini,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi Kepala Desa Oro-Oro Kulon atas inisiatif membentuk Kampung Wisata Mangga dan mendorong desa lain untuk mengikuti jejak serupa. “Terima kasih Pak Kades. Kampung Wisata Mangga ini luar biasa. Semoga menjadi inspirasi bagi desa lainnya,” tambahnya.
Dukungan Pemerintah untuk Pengembangan Komoditas
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melaporkan bahwa pada triwulan ketiga 2024, Kabupaten Pasuruan memiliki luas panen mencapai 635.227 pohon dengan produksi 60.690 ton. Pemerintah Kabupaten juga berencana menanam 40.000 bibit Mangga Alpukat guna meningkatkan produktivitas.
“Selain itu, kami mendaftarkan indikasi geografis Mangga Alpukat ke Kemenkumham dan membentuk koperasi Mangga Putar Maslahat Pasuruan bersama Kementan dan Bank Dunia,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Lilik Widji Asri.
Daya Tarik Bursa Mangga
Bursa pasar murah menjadi magnet bagi para pecinta mangga. Pengunjung bisa membeli Mangga Alpukat langsung dari petani dengan harga Rp 15 ribu/kg untuk grade A dan Rp 10 ribu/kg untuk grade B. Selain Mangga Alpukat, varietas Mangga Garifta dan Manalagi juga meramaikan pasar murah ini.
Para petani mengaku sangat terbantu dengan ajang ini. Hasil panen mereka terjual habis dalam waktu singkat, mendatangkan keuntungan manis seperti rasa Mangga Alpukat yang semakin digandrungi masyarakat.