Warta Jatim, Malang – Pemerintah Kota Malang berkomitmen penuh dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan langkah strategis untuk mempercepat penyelesaian masalah ini. Dalam sebuah rapat teknis bidang pendidikan, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menegaskan bahwa penanganan ATS menjadi prioritas utama mengingat Malang di kenal sebagai Kota Pendidikan.
“Kami telah mengidentifikasi 5.243 anak yang termasuk dalam kategori ATS. Ini adalah masalah serius yang perlu segera di cari solusinya. Identifikasi penyebab ATS menjadi langkah awal untuk penanganan yang tepat,” jelas Erik dalam rapat yang di adakan di Hotel Ijen Suites pada Selasa (5/11/2024).
Baca Juga: Strategi Sekolah dalam Berpromosikan dan Mendapatkan Siswa Baru
Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Penjabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Malang. Erik menjelaskan, setelah mengidentifikasi faktor penyebab ATS, tim akan mengembangkan program yang sesuai, seperti penyediaan akses pendidikan yang terjangkau serta dukungan transportasi untuk anak-anak yang tinggal di lokasi terpencil.
Sebagai upaya konkret, Pemkot Malang akan memperbaharui data ATS melalui verifikasi terkini dan segera membentuk satuan tugas khusus yang bekerja lintas sektoral. Tim ini akan bekerja secara sinergis dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan program tepat sasaran. Selain itu, Pemkot juga berencana membentuk Rencana Aksi Daerah Penanganan ATS (RAD P-ATS) serta menyiapkan alokasi dana pendidikan, termasuk beasiswa untuk anak kurang mampu hingga tingkat perguruan tinggi.
Baca Juga: Lengkap! Setiap Anak di Kota Malang mendapatkan Perlengkapan Sekolah Baru
“Upaya ini mencerminkan komitmen kami dalam memastikan setiap anak di Kota Malang mendapat akses pendidikan yang layak, sebagai bagian dari penguatan kualitas SDM di masa depan,” pungkas Erik.