Pendakian Gunung Semeru Bakal Dibuka Setelah Dua Tahun Ditutup, Hanya Sampai Ranu Kumbolo

Malang, Agustus-2023. Pendakian ke Gunung Semeru direncanakan akan dibuka oleh pengelola kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Pendakian dibuka dalam kurun waktu beberapa minggu kedepan setelah ditutup selama dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19 dan aktivitas vulkanik yang terjadi.

Dilansir dari Kompas.com. Kabar baiknya, jalur pendakian Gunung Semeru direncanakan akan dibuka. Namun, pembukaan hanya sampai kawasan Ranu Kumbolo.

“Rencananya begitu, tapi kali ini masih persiapan, belum ditentukan tanggal pembukaannya,” ucap Kepala Bagian Tata Usaha Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/8/2023).

jalur pendakian gunung semeru

”Pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru, khususnya sampai kawasan Ranu Kumbolo akan dilakukan karena situasi dirasa sudah aman dari bahaya erupsi.” Lanjutnya.

Tidak hanya itu, Septi menambahkan, pembukaan jalur pendakian ini juga dilakukan guna memberdayakan masyarakat setempat sebagai porter dan juga pemandu gunung.

Update Keaadan Jalur Pendakian Gunung Semeru

Bagi para pendaki masih belum bisa merencanakan pendakian ke Gunung Semeru, pasalnya pihak pengelola TNBTS masih mengumumkan perencanaan dibukanya kembali pendakian Gunung Semeru. Namun hanya sebatas menginjak dataran Ranu Kumbolo.

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Semeru Yadi Yuliandi mengungkapkan, status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berada di level III atau siaga.

Baca juga: Timnas Indonesia U-23 Harus Berharap Ke Timnas Lain Untuk Lolos Semi-Final Piala AFF 2023

Sepanjang bulan Juli kemarin hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, setidaknya ada 41 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 60-138 detik.

Baca Juga  Shanaya Resort Malang: Ngabuburich Season 3, Program Ramadhan 2024 Asik

“Tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 12-32 mm, S-P 14-67 detik dan lama gempa 52-148 detik. Tingkat aktivitas Gunung Semeru level III atau siaga,” katanya.

Pihaknya tetap mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13-kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500-meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17-kilometer dari puncak.

“Waspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung. Selain itu aliran lagar dingin di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tutup penjelasan Yadi.

Mahameru yang memiliki tinggi mencapai 3.676 mdpl itu, itu berada di dua wilayah yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.