Pendeta Gilbert Lumoindong Minta Maaf Karena Bikin Lelucon Tentang Zakat & Salat

Gilbert Lumoindong
Gilbert Lumoindong (dok. istimewa)

Pendeta terkenal Gilbert Lumoindong kembali menjadi sorotan publik, kali ini karena pernyataannya yang kontroversial selama liburan Lebaran. Tokoh agama Protestan ini seringkali menjadi perbincangan karena pandangan-pandangannya yang kontroversial.

Kali ini, Gilbert Lumoindong memberikan pernyataan yang menyinggung banyak umat Islam tentang membayar zakat saat berkhutbah.

Dia membandingkan persentase zakat dalam agama Islam dengan prinsip memberi dalam agamanya sendiri. Sambil bercanda, dia mengatakan bahwa persentase yang dia ikuti lebih tinggi dan dianggap lebih suci oleh darah Yesus.

“Sebelum sembahyang (salat) Islam diwajibkan cuci semuanya, saya bilang lu itu dua setengah. Gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, tapi sudah disucikan oleh darah Yesus,” ucapnya dan disambut tawa jemaat Protestan.

Tidak hanya itu, Gilbert Lumoindong juga menyinggung ritual ibadah dalam agama Islam. Ia menyatakan bahwa bahwa ibadah dalam agamanya lebih sederhana dan tidak memerlukan upaya fisik yang besar.

Pernyataan ini tentu saja menimbulkan reaksi negatif dari banyak pihak, utamanya dari umat Islam dan tokoh-tokoh agama lainnya.

Gilbert Lumoindong juga mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla. Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 itu menegaskan bahwa setiap individu harus saling menghormati dan menghargai keyakinan agama orang lain.

Gilbert Bikin Klarifikasi di Rumah Jusuf Kalla

Dalam upaya meredam kemarahan publik, Gilbert Lumoindong mengunjungi kediaman Jusuf Kalla untuk meminta maaf secara langsung kepada umat Islam atas pernyataannya yang menyinggung.

Dia menegaskan bahwa pernyataannya tidak bermaksud melecehkan agama Islam, dan bahwa dia tumbuh dalam lingkungan yang memperkenalkannya pada Islam.

Menanggapi hal tersebut, Jusuf Kalla atau yang kerap disapa JK menyatakan telah memberikan peringatan kepada Gilbert Lumoindong agar tak melakukan hal serupa di kemudian hari.

JK juga menghimbau kepada umat islam untuk membuka pintu maaf yang seluas-luasnya kepada Gilbert Lumoindong.

“Dalam Islam itu ayatnya lakum dinukum waliyadin, agama saya agama saya dan agamamu agamamu. Kita saling menghargai tapi tidak saling mengkritik ataupun menghina apalagi,” ujarnya.

Pernyataan Gilbert Lumoindong Tuai Kecaman MUI

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menegaskan pentingnya saling menghormati dan menghargai antarumat beragama.

Dia menunjukkan bahwa perbandingan antara ajaran agama tidak seharusnya dilakukan dengan cara yang merendahkan agama lain.

“Ya, semua umat beragama wajib menjaga kehormatan agamanya dan agama orang lain,” kata Cholil Nafis.

Cholil Nafis juga menyatakan bahwa pernyataan Gilbert Lumoindong tentang zakat dalam Islam adalah keliru, karena zakat dalam Islam memiliki berbagai jenis dan persentase.

Dia menyoroti bahwa pemuka agama harus memahami pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Intinya membandingkan ajaran agama sambil merendahkan (agama lain) itu tak layak diucapkan. Ini bisa bikin gara-gara memecah kerukunan umat,” ucapnya.

Kontroversi yang diakibatkan oleh pernyataan Gilbert Lumoindong menyoroti pentingnya dialog antarumat beragama dan penghormatan terhadap kepercayaan agama orang lain.

Konflik dan perbedaan pendapat akan selalu ada, tetapi penting untuk menanggapi mereka dengan sikap yang penuh pengertian dan menghormati.

Untuk mendapatkan informasi seputar Malang dan Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id

Exit mobile version