Pentingnya Memahami Etika saat Bermain Media Sosial Sejak Dini

Media Sosial

Belakangan ini cukup marak ditemukan fenomena pelanggaran etika berupa tindakan mencela, menghujat, ujaran kebencian dan perundungan melalui media sosial. Hal ini merupakan indikasi dari minimnya etika komunikasi para warganet. Menyikapi hal tersebut sangatlah diperlukan edukasi beretika di media sosial sedari dini, terutama pada generasi remaja awal.

Terkait dengan hal tersebut, Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Mercu Buana melalui tim kegiatan Kuliah Peduli Negeri (KPN) melakukan edukasi etika berkomunikasi di media sosial kepada siswa kelas 5C Sekolah Dasar Negeri Pengadegan 03 Jakarta. Kegiatan KPN dilakukan secara intensif sebanyak empat kali di bulan Oktober dan November 2023.

Di awal pertemuan materi yang diberikan adalah pengenalan serta manfaat positif yang didapatkan dari media sosial. Pada pertemuan kedua para siswa mendapatkan materi mengenai jenis-jenis pelanggaran etika di media sosial.

Di pertemuan ketiga mereka mendapatkan materi tentang bagaimana cara membuat konten yang positif di media sosial. Di pertemuan terakhir setelah para siswa memahami, mereka didampingi oleh tim KPN untuk membuat konten positif yang sesuai dengan etika berkomunikasi di media sosial.

Media Sosial

Tim KPN beranggotakan enam orang mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing Ibu Dr. Santa Lorita Simamora, M.Si. Dosen pembimbing yang akrab dengan nama panggilan Ibu Santa ini pada kesempatan tatap muka menyampaikan kepada para siswa agar sebagai generasi remaja awal yang termasuk ke dalam Gen Z yang sangat akrab dengan penggunaan media sosial agar dapat selalu menerapkan etika dalam bermedia sosial.

Baca juga: 4 Bulan, Ini Waktu yang Dimiliki TikTok dan Tokopedia untuk Transisi Bisnis TikTok Shop

Baca Juga  Peran Pemerintah dalam Mewujudkan Gender Equality di Indonesia

“Dengan menerapkan etika dalam bermedia sosial maka kita dapat menghindari perbuatan cyberbullying, mencela teman dan penyebaran hoaks.” ujar Santa. Kegiatan diikuti oleh para siswa dengan antusias. Kegiatan edukasi juga disertai games yang menarik sehingga proses pembelajaran berlangsung fun dan interaktif. “Saya senang, saya jadi mendapatkan ilmu tentang etika di media sosial. Acaranya gak ngebosenin, saya jadi semangat tiap ada acara ini.” Ucap Zaki salah satu siswa yang mengikuti kegiatan KPN.

Kegiatan KPN ini dapat terselenggara berkat kerjasama yang baik antara pihak universitas dengan pihak sekolah. Pihak perwakilan sekolah yakni kepala sekolah Ibu Yayah Fitriah, M.Pd, wakil kepala sekolah Ibu Nurmala,S.Pd dan Bapak Toto Prastowo Cakra Wardjaja,S.Pd serta guru kelas 5C Ibu Mamah Satimah,S.Pd juga turut mendampingi guna memberikan dukungan dalam kegiatan KPN ini.

Wakil kepala sekolah Bapak Toto menyikapi positif kegiatan ini dan berharap agar semua siswa kelas 5 di SDN Pengadegan 03 Jakarta juga mendapatkan edukasi yang serupa. “Edukasi mengenai etika dalam bermedia sosial ini merupakan hal yang diperlukan, dimana dari pihak sekolah tentunya juga mengajarkan etika dan budi pekerti serta selalu mencegah perundungan. Sebaiknya kegiatan serupa dapat dilakukan di kelas 5 yang lain dan dapat terus dilakukan.” harap Toto.

Kegiatan ini dilakukan oleh tim KPN secara swadana. Mereka mempunyai harapan agar para siswa yang telah mengikuti kegiatan agar dapat menjadi generasi Z yang beretika, khususnya dalam melakukan interaksi di media sosial.

Baca juga: Event Super Sirkel : Meraih 100 Juta Pertama dari Menulis? Bisa!