Warta Jatim – Siapa sangka bisnis peralatan panahan yang kini semakin dikenal di Indonesia berawal dari ketidaksengajaan? Dani Sasmita, pemilik Ghazi Archery, mengawali perjalanan bisnisnya pada 2015, bermula dari rasa penasaran terhadap dunia panahan yang akhirnya menjadi peluang besar.
Pria yang lahir di Blitar pada tahun 1994 ini, sebelumnya sudah menapaki dunia bisnis sejak masih di bangku SMK. Meskipun bisnis yang dijalani saat itu belum menunjukkan kesuksesan, tekadnya untuk tetap berusaha membuatnya tidak menyerah. Setelah lulus, Dani memilih untuk melanjutkan kuliah di STIKI sambil tetap berbisnis. Saat itulah, ia mulai tertarik pada dunia panahan, namun masih belum berpikir untuk menjadikannya bisnis.
Ketika kuliah di semester tiga, sebuah kebetulan besar terjadi. Dani bertemu dengan seseorang yang menawarkan kesempatan untuk menjadi reseller alat panahan. Dari sinilah, Ghazi Archery mulai terbentuk. Dengan konsep bisnis yang memanfaatkan teknologi, ia memulai penjualan melalui platform online seperti Tokopedia. Pria yang telah memiliki 3 orang anak ini mengakui, bisnis ini tidak hanya menarik dan menguntungkan, tetapi juga memberikan pengalaman berjualan yang menyenangkan.
Membangun Ghazi Archery dari Nol
Nama Ghazi sendiri terlahir dari sebuah kebetulan. Ketika Dani bekerja sama dengan teman, mereka sepakat untuk memberikan nama yang mudah diingat dan penuh makna. Ghazi, yang berarti “pahlawan” dalam bahasa Arab, menjadi pilihan yang tepat untuk mencerminkan semangat juang dalam dunia panahan. Pada tahun 2015, bisnis ini mulai mengembangkan diri dengan fokus utama pada penjualan peralatan panahan berkualitas.
Baca Juga: Dari Paskibraka ke Bisnis Kopi: Kisah Toko Kopi Jaya dengan 10 Outlet di Malang
Tidak seperti bisnis lainnya, Ghazi Archery tidak berfokus untuk membuka banyak cabang, melainkan berusaha untuk mengembangkan pasar dengan menjangkau lebih banyak pelanggan melalui platform online. Dani juga memfokuskan upayanya untuk mencari mitra yang bisa menjadi agen, yang dapat membantu memperluas jangkauan bisnisnya. Pelanggan terjauh yang pernah membeli produk Ghazi berasal dari Merauke, sebuah bukti bahwa produk mereka telah menembus batas wilayah yang sangat luas.
Dari B2C ke B2B: Transformasi Bisnis Ghazi
Berawal dari model B2C (Business to Customer), Ghazi Archery terus bertransformasi. Pria yang masih berumur 30 tahun ini menargetkan pasar yang lebih luas dengan mengembangkan strategi B2B (Business to Business). Dengan tujuan untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk sponsor acara dan penyelenggara kejuaraan panahan. Fokus bisnis ini tidak hanya pada peralatan panahan saja, namun juga pada pembinaan atlet melalui Ghazi Archery Academy, yang menyelenggarakan pelatihan panahan untuk semua level, mulai dari pemula hingga tingkat Advanced.
“Ghazi Archery Academy bukan hanya tempat untuk belajar memanah, tetapi juga untuk mengedukasi pelanggan mengenai teknik memanah yang benar, agar mereka bisa mendapatkan esensi dari olahraga ini. Kami ingin lebih dari sekadar menyenangkan pelanggan, tapi juga memberikan mereka pengetahuan yang bermanfaat,” ujar Dani.
Menghadapi Hambatan dan Tantangan Bisnis
Tentu saja, perjalanan bisnis Dani tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Ghazi Archery adalah mendapatkan kepercayaan dari berbagai merek alat panahan yang ingin bergabung. Tidak hanya itu, hambatan terbesar yang dirasakan olehnya adalah diri sendiri, yakni bagaimana untuk terus konsisten dan menjaga semangat meskipun banyak rintangan yang menghadang.
Baca Juga: Manisnya Bisnis Kebersihan: Profil KITABERSIH, Jasa Home Cleaning Pertama di Kota Malang
Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak signifikan pada omzet bisnis Ghazi Archery yang sempat menurun. Namun, owner Ghazi Archery dan timnya tidak menyerah. Dengan berbagai strategi dan adaptasi, Ghazi Archery bangkit dan telah mempersiapkan langkah-langkah untuk pertumbuhan pasca-pandemi.
Pesan dan Harapan untuk Pebisnis Muda
Dani menyampaikan pesan penting bagi para pebisnis muda, “Mulailah bisnis dengan menyelesaikan masalah yang ada di sekitar Anda. Cari tahu apa yang ingin Anda selesaikan, dan dari situ, bangun bisnis Anda. Yang tidak kalah penting, miliki mindset bertumbuh dan terus belajar agar bisnis Anda terus berkelanjutan.”
Ke depannya, Dani berharap Ghazi Archery bisa mendistribusikan alat panahan ke lebih banyak orang dan memasyarakatkan olahraga panahan, yang sering di anggap sebagai olahraga elit. Dengan tujuan utama memasyarakatkan panahan, Ghazi ingin menjadikan olahraga ini lebih terjangkau dan lebih mudah di akses oleh semua kalangan.
“Panahan adalah olahraga Sunnah, dan kami berharap lebih banyak orang bisa merasakan manfaatnya, baik dari segi kesehatan maupun pahala,” tambah Dani.