Plt. Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH., MH., secara resmi membuka kegiatan Lomba Lukis Kreasi Budaya Bimantara Indonesia (KBBI) di Pendopo Agung Kabupaten Malang. Acara yang digelar pada Sabtu, 16 November 2024 pagi.
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap pelestarian budaya melalui seni lukis, khususnya budaya Topeng Malangan.
Dengan tema “Gala Lestari,” lomba ini menghadirkan narasi tentang “Kakembangan Panji Aji Rogo,” yang menggambarkan nilai kearifan dan budi pekerti melalui kisah Panji, pahlawan legendaris budaya Jawa.
Ketua Yayasan Veritas Bimantara Indonesia bersama jajaran turut hadir mendampingi Plt. Bupati dan para peserta lomba.
Plt. Bupati Malang menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara atas inisiatif pelestarian budaya ini.
“Karena melalui ajang ini, kita tidak hanya sekadar menyaksikan kreativitas anak bangsa, tetapi juga memperkuat kecintaan terhadap seni dan budaya Indonesia. Sebuah karya lukisan bukan hanya hasil dari goresan kuas, tetapi merupakan ekspresi jiwa, cerminan perasaan, dan pandangan seniman terhadap keindahan budaya Kabupaten Malang, Malang Raya dan Nusantara secara luas,” ujar Plt. Bupati Malang.
Kabupaten Malang dikenal sebagai wilayah yang kaya adat istiadat dan budaya, sehingga selalu mendukung kegiatan pelestarian seni tradisional. Plt. Bupati berharap ajang ini dapat memotivasi peserta untuk terus berkarya dan menjadikan budaya Indonesia sebagai inspirasi tak terbatas.
Baca Juga: Plt. Bupati Malang Buka Sosialisasi RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2025-2045
“Saya berharap lomba ini dapat menginspirasi para peserta untuk terus berkarya, menjadikan budaya kita sebagai sumber kreativitas yang tidak pernah habis. Tak lupa, saya juga menyampaikan terima kasih kepada para panitia penyelenggara yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan kegiatan ini, sehingga dapat berjalan dengan begitu baik. Keberhasilan kegiatan pada hari ini, merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi dari banyak pihak,” harap Plt. Bupati Malang.
Ia juga berpesan kepada peserta untuk menjadikan kompetisi ini sebagai peluang mengembangkan bakat.
“Jangan takut untuk mengekspresikan ide dan gagasan yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa kita. Kemenangan tentu penting, tetapi proses berkarya dan kontribusi terhadap pelestarian budaya jauh lebih berharga,” tutup Plt. Bupati Malang.
(***)