WARTAJATIM.co.id, 6 Juni 2023 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa terdapat potensi gelombang tinggi mencapai empat meter di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada tanggal 6-7 Juni 2023.
Eko Prasetyo, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, yang berada di Jakarta, mengungkapkan bahwa pola angin menjadi faktor yang menyebabkan meningkatnya kemungkinan gelombang tinggi.
Dia menjelaskan bahwa di wilayah utara Indonesia, angin umumnya bertiup dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan antara 5 hingga 25 knot, sementara di wilayah selatan Indonesia, angin dominan bertiup dari timur tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 7 hingga 25 knot.
“Dalam pengamatan kami, kecepatan angin tertinggi terjadi di perairan utara Sabang, perairan selatan Jawa, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa, Laut Banda, dan Laut Arafuru,” jelasnya.
Kondisi ini, lanjutnya, memicu peluang peningkatan gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Nias, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur, dan Laut Natuna Utara.
Selanjutnya, gelombang setinggi tersebut juga berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan selatan Kalimantan, Laut Bali, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, perairan Wakatobi, Laut Flores bagian timur, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Sulawesi Utara, dan perairan Bitung-Likupang.
Selain itu, terdapat potensi gelombang di perairan Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan Pulau Obi, Laut Halmahera, perairan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, Laut Banda, perairan Pulau Buru-Pulau Seram-Pulau Ambon, Laut Seram, perairan selatan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan utara Jayapura, Samudra Pasifik Utara Halmahera, serta Samudra Pasifik Utara Papua.
Adapun untuk gelombang yang lebih tinggi dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, dan Samudra Hindia Selatan Banten-Nusa Tenggara Barat.
“Perlu diingatkan tentang risiko tinggi yang berkaitan dengan keselamatan pelayaran,” ujarnya.