Reformasi Struktural: Prioritas Utama Pemerintah untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Reformasi Struktural

WartaJatim.co.id, 8 Juni 2023 – Agenda reformasi struktural menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan sejak awal masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dengan melalui reformasi struktural ini, pemerintah bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi, meningkatkan tingkat investasi, dan memperkuat pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurut Johan Kasim, seorang Analis Kebijakan dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF), dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah telah melaksanakan berbagai program reformasi struktural dengan baik. Program tersebut meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan perbaikan regulasi. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah memperbaiki struktur perekonomian secara keseluruhan guna mencapai hasil yang lebih baik.

Di tengah pandemi, fokus pada agenda reformasi struktural sedikit bergeser untuk menangani pandemi. Johan menyatakan bahwa pada tahun 2024, penting untuk tetap konsisten dalam membangun reformasi struktural. Terdapat banyak potensi ekonomi yang dapat digerakkan guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang.

“Agenda reformasi struktural mentransformasikan perekonomian untuk mendorong penciptaan nilai tambah yang lebih besar dan juga inklusif sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Ini adalah agenda penting untuk kita bisa mencapai visi Indonesia maju 2045,” tegas Johan.

Johan juga menekankan bahwa salah satu aspek menarik dari agenda reformasi struktural adalah hilirisasi dalam pemanfaatan sumber daya alam, terutama nikel. Nikel digunakan sebagai komponen penting dalam pembuatan baterai mobil listrik dan motor listrik. Permintaan global terhadap nikel saat ini juga sangat tinggi. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendorong pengolahan nikel dengan nilai tambah yang lebih tinggi, yang akan menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Mungkin kita semua sudah pernah dengar mengenai pengolahan nikel. Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia, tetapi kita tidak mau hanya mengekstraksi nikel lalu kemudian mengekspor nikel itu sendiri dalam bentuk mentah atau dalam bentuk mungkin olahan yang mempunyai nilai tambah yang sedikit,” ujar Johan.

“Ini hanya salah satu contoh dari agenda transformasi yang perlu kita terus dorong keberlanjutannya karena tidak mungkin hanya satu dua tahun. Butuh beberapa periode untuk kemudian kita bisa menciptakan satu industri atau satu sektor yang memiliki nilai tambah yang utuh,” tambah Johan.

Exit mobile version