Respon Anies Baswedan Terhadap Film “Dirty Vote”

Anies Baswedan Tegaskan Pentingnya Integritas Pemilu lewat Dirty Vote
Anies Baswedan Tegaskan Pentingnya Integritas Pemilu yang Tidak Terpengaruh oleh Kekuasaan.

Jakarta, 12 Februari 2024 – Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, memberikan responsnya terhadap film dokumenter berjudul “Dirty Vote” yang baru-baru ini muncul di platform berbagi video YouTube. Dalam film tersebut, disajikan dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024 yang akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024.

Menurut Anies, film “Dirty Vote” telah menggambarkan tanda-tanda akan adanya kecurangan dalam proses pemilihan umum mendatang. Namun demikian, Anies menegaskan bahwa film tersebut hanya memberikan tanda atau peringatan saja. Kebenaran dari kecurangan yang diungkap dalam film tersebut baru akan terungkap pada tanggal pelaksanaan pemilu.

Baca Juga : Komentar Jusuf Kalla terhadap “Dirty Vote” Baru 25 Persen Kecurangan yang Terungkap

“Film tersebut menunjukkan tanda-tanda akan adanya kecurangan. Itu tanda-tandanya. Apakah terjadi? Nah, kita harus lihat pada tanggal 14 Februari,” ujar Anies di rumah pribadinya di Jakarta Selatan.

Anies juga menyampaikan bahwa meskipun tanda-tanda kecurangan tersebut ada, hal tersebut belum tentu terjadi dengan pasti. Dia memberikan analogi dengan melihat awan gelap sebagai tanda akan turun hujan, namun hujan itu sendiri belum tentu terjadi.

“Tapi tanda-tanda itu ada, sama seperti kalau kita lihat awan gelap. Ini tanda-tandanya mau hujan. Apakah terjadi? Belum tentu,” tambahnya.

Baca Juga : Profil Lengkap Bivitri Susanti Pakar Hukum di Dokumenter “Dirty Vote”

Anies berharap agar masyarakat memperhatikan tanda-tanda kecurangan yang ada dalam film tersebut dan berharap agar kecurangan tersebut tidak benar-benar terjadi.

“Kita ingatkan kepada semua, tanda-tandanya ada, ditunjukkan oleh film itu,” tutur Anies.

Film “Dirty Vote” disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. Dalam pernyataan tertulisnya, Dandhy menjelaskan bahwa film tersebut merupakan bentuk edukasi untuk masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.

Baca Juga : Dirty Vote Mengguncang Indonesia dengan Serangkaian Kecurangan Pemilu

Dalam waktu singkat (update 20.50WIB 12 Februari 2024) setelah disiarkan di YouTube, film tersebut telah mendapatkan perhatian luas dengan jumlah penonton mencapai 5.8 juta orang dan mendapatkan ratusan ribu like.