Breaking News

Sejarah Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RS UB): Dari Awal Pendirian Hingga Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Terkemuka

RS Universitas Brawijaya (RS UB) telah berkembang menjadi pusat pelayanan kesehatan terkemuka di Malang. Pelajari perjalanan sejarah rumah sakit ini dari awal pendirian hingga pencapaian terbaru dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

RS UB
RS UB

Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RS UB) di Kota Malang, Jawa Timur, bukan hanya dikenal sebagai rumah sakit akademik milik Universitas Brawijaya, tetapi juga sebagai salah satu rumah sakit pendidikan yang terus berkembang dengan pesat. Sejak awal berdirinya, RS UB telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sambil mendukung pengembangan pendidikan dan penelitian di bidang medis. Perjalanan panjang rumah sakit ini menunjukkan betapa pentingnya peran rumah sakit ini dalam dunia kesehatan dan pendidikan di Indonesia.

Pendirian dan Penetapan Lokasi: Langkah Awal yang Strategis

Proses pendirian RS UB dimulai pada 7 Januari 2009, dengan penetapan lokasi rumah sakit melalui Surat Keputusan No.005/SK/2009. Lokasi rumah sakit ini terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, yang merupakan area strategis dengan aksesibilitas yang baik bagi masyarakat. Penetapan lokasi ini juga mendapatkan persetujuan dari Walikota Malang melalui surat nomor 660/05/35.73.406/2010 pada 25 Januari 2010. Langkah ini menjadi fondasi bagi pengembangan rumah sakit yang kini menjadi salah satu pusat kesehatan terkemuka di wilayah Jawa Timur.

Proses Pembangunan dan Izin Operasional: Membangun Fasilitas yang Memadai

Setelah lokasi ditetapkan, pembangunan rumah sakit dimulai dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas medis yang memadai serta memenuhi standar operasional yang ditetapkan oleh pemerintah. RS UB dirancang untuk tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, tetapi juga menjadi sarana pengembangan pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pada 15 Desember 2016, RS UB akhirnya memperoleh izin operasional melalui Keputusan Walikota Malang nomor 445/13/35.73.112/2016.

Baca Juga  Bupati Malang Hadiri Optimalisasi Digital BUMDes untuk Wujudkan Malang Makmur

Pada tahap awal operasional, RS UB memanfaatkan gedung C lantai 1 untuk layanan poli spesialis, gedung C lantai 3 dan 4 untuk layanan rawat inap, serta gedung B lantai 1 untuk IGD dan perkantoran. Dengan fasilitas yang lengkap dan tenaga medis yang terlatih, RS UB mulai menerima pasien dan menjalankan berbagai layanan kesehatan dengan standar yang tinggi.

Peresmian RS UB: Tonggak Sejarah yang Mengesankan

Setelah bertahun-tahun beroperasi, RS UB akhirnya diresmikan secara resmi pada 18 Desember 2023. Peresmian ini dilakukan oleh Sekjen Kemenristek Dikti, Prof Ainun Ni’am PhD, yang bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Brawijaya yang ke-54. Momen peresmian ini menjadi tonggak sejarah yang sangat penting bagi rumah sakit ini, yang kini telah berkembang menjadi pusat pelayanan kesehatan yang tidak hanya melayani masyarakat, tetapi juga menjadi rumah sakit pendidikan yang terkemuka.

Akreditasi dan Kerjasama Strategis: Menjaga Kualitas Layanan

RS UB tidak hanya berfokus pada pengembangan fasilitas, tetapi juga pada peningkatan kualitas layanan kesehatan. Salah satu pencapaian penting rumah sakit ini adalah perolehan akreditasi Paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada 3 Mei 2018. Akreditasi ini merupakan pengakuan atas mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang diberikan oleh RS UB. Pada 22–25 November 2023, akreditasi ini diperbarui mengikuti standar terbaru dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2022, menandakan bahwa RS UB terus berupaya meningkatkan kualitas layanan yang diberikan.

Baca Juga  Amukan Angin Kencang Melanda Kota Malang!

Selain itu, RS UB juga menjalin kerjasama strategis dengan BPJS Kesehatan pada 12 April 2017. Kerjasama ini memungkinkan RS UB untuk melayani lebih banyak pasien yang terdaftar dalam program jaminan kesehatan nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan. Hal ini juga membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau.

Peran Aktif dalam Pelayanan Kesehatan: Laboratorium Mikrobiologi dan Covid-19

Selama pandemi Covid-19, RS UB berperan aktif dalam penanganan krisis kesehatan global. Rumah sakit ini menjadi salah satu jejaring laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/214/2020. Selain itu, RS UB juga terus mengembangkan fasilitas laboratorium mikrobiologi yang mendukung diagnosis dan penelitian di bidang penyakit menular.

Kolaborasi Pendidikan: RSUB Sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit

Sebagai rumah sakit pendidikan, RS UB bekerja sama erat dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dalam kegiatan pendidikan dan penelitian. Pada 1 Februari 2023, RS UB ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk RSUD Dr. Saiful Anwar dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/77/2023. Kolaborasi ini memungkinkan mahasiswa kedokteran untuk mendapatkan pengalaman langsung di rumah sakit yang memiliki fasilitas medis canggih dan lingkungan yang mendukung pembelajaran.

Baca Juga  Banggar Sampaikan Laporan Pembahasan RAPBD Kabupaten Probolinggo 2025

Pengembangan dan Rencana Masa Depan: Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama

Ke depan, RS UB memiliki rencana besar untuk terus berkembang. Rumah sakit ini sedang diproses untuk ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama dengan tipe RS Kelas B. Proses pengembangan ini didukung penuh oleh Universitas Brawijaya, dengan rencana hibah dari Uni Eropa dan soft loan dari KfW, lembaga pembiayaan asal Jerman. Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit, memperluas layanan, serta memperkuat peran RS UB sebagai pusat pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?