Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di kediaman Ketua Umum Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno, yang berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/2/2025). Dalam operasi tersebut, KPK menyita sebanyak 11 mobil serta sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan valuta asing.
Japto Soerjosoemarno adalah sosok berpengaruh dalam organisasi kemasyarakatan di Indonesia. Ia telah menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila selama lebih dari 30 tahun, menjadikannya figur penting dalam organisasi tersebut.
Mengenal Sosok Japto Soerjosoemarno
Japto lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 16 Desember 1949. Ia merupakan anak dari Mayor Jenderal (Purn.) Ir. KPH Soetarjo Soerjosoemarno dan Dolly Zegerius. Ayahnya memiliki garis keturunan bangsawan Mangkunegaran dan merupakan cucu dari Mangkunegoro V. Sementara itu, ibunya yang berkewarganegaraan Belanda pernah menjadi atlet nasional Indonesia di cabang olahraga bridge.
Dalam keluarganya, Japto juga memiliki hubungan kekerabatan dengan aktris senior Indonesia, K.R.Ay Marini Burhan, yang merupakan kakaknya. Ia menikah dengan Retno Suciati dan memiliki tiga orang anak.
Perjalanan Karier di Pemuda Pancasila
Japto memulai kariernya di Pemuda Pancasila pada tahun 1981 ketika ia terpilih sebagai Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila dalam Musyawarah Agung III di Cibubur. Sejak itu, ia terus mempertahankan posisinya melalui berbagai musyawarah organisasi.
Pada Musyawarah Agung VIII tahun 2009 di Asrama Haji Pondok Gede, Japto kembali dipercaya memimpin Pemuda Pancasila hingga tahun 2014. Kemudian, dalam Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila yang diadakan pada Oktober 2019, ia kembali dipilih secara aklamasi untuk memimpin organisasi tersebut selama lima tahun ke depan.
Selain berperan aktif di Pemuda Pancasila, Japto juga terlibat dalam Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI (FKPPI), organisasi yang menghimpun anak-anak purnawirawan TNI dan Polri.
Sebagai pemimpin Pemuda Pancasila, Japto berhasil mengembangkan organisasi ini menjadi salah satu ormas dengan jaringan luas di Indonesia. Namun, kepemimpinannya juga menuai berbagai sorotan.
Baru-baru ini, kediaman Japto menjadi sasaran penggeledahan oleh KPK. Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai keterlibatannya dalam kasus hukum tertentu.
Sebagai tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia organisasi dan politik Indonesia, perjalanan Japto Soerjosoemarno tetap menjadi perhatian publik.