Terbakar Api Cemburu, Seorang Warga di Mojokerto Dibacok

warga mojokerto dibacok

Kejadian pembacokan di Tropodo, Kelurahan Meri, Mojokerto pada Minggu (21/1), di mana seorang warga Mojokerto dibacok menggunakan pedang saat perselisihan yang dipicu oleh rasa cemburu.

Peristiwa mengejutkan ini terjadi di sebuah warung kopi dan cucian motor setempat sekitar pukul 15.50 WIB. Pelaku, KR (43), seorang sopir kereta kelinci, diduga menyerang BG (38), seorang tukang parkir menggunakan pedang berukuran 40 cm, yang menyebabkan luka tusuk sepanjang 10 cm di dahi korban.

Baca juga : Kebakaran di Mojokerto, Garasi dan Mobil Hangus Terbakar

Pelaku nekat melakukan hal ini dikarenakan adanya dugaan hubungan gelap antara istrinya, EM (35), dengan korban. “KR tega menyerang BG karena curiga terhadap hubungan antara istrinya dengan korban.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku cemburu karena menilai ada hubungan antara korban dan istrinya,” ujar AKP Achmad Rudi Zaen, juru bicara Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Kota.

Beruntung, warga sekitar segera turun tangan mencegah insiden tragis ini meluas.

“Pelaku langsung diserahkan kepada petugas polisi yang berpatroli di lokasi,” tambahnya.

Baca juga : Ratusan Pesilat PSHW Kawal Rekan-rekan di Pengadilan Negeri Mojokerto

Saat ini, korban, BG, sedang menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Kasus ini kini tengah ditangani secara hukum, dan KR telah ditetapkan sebagai tersangka. Ancaman hukumannya mencakup Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Korban Luka Berat, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun.

Menanggapi kejadian warga Mojokerto dibacok ini, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan.

Baca Juga  Densus 88 Berhasil Tangkap Terduga Teroris di Boro, Tulungagung

Baca juga : Kecelakaan Bus Harapan Jaya di Tol Sumo: 3 Orang Luka Ringan, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa

“Respons cepat dari masyarakat setempat membantu mencegah tragedi yang lebih besar. Kami mengimbau semua orang untuk lebih memprioritaskan komunikasi dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan,” ujarnya.

Proses hukum akan menentukan pertanggungjawaban pelaku yang diduga, memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya

Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id