Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan HUT PDIP ke-52 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/1/2025). Ucapan terima kasih ini disampaikan setelah Prabowo menyetujui surat pimpinan MPR RI yang berisi pemulihan nama baik Soekarno, ayah kandung Megawati.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah merespons surat pimpinan MPR RI terkait pemulihan nama baik Bung Karno,” ujar Megawati dalam pidato sambutannya, sambil terisak.
Megawati juga mengapresiasi MPR RI yang telah meluruskan sejarah terkait Soekarno, yang sebelumnya dituduh melakukan pengkhianatan terhadap negara dan mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia mengingat kembali saat mencari keberadaan Soekarno yang ditahan, menegaskan pentingnya keadilan sejarah bagi keluarga dan rakyat Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga memberikan kritik terhadap KPK, menyoroti perlunya lembaga antirasuah ini untuk lebih fokus pada kasus-kasus besar yang merugikan negara, bukan hanya perkara kecil. “Saya bikin KPK. Loh ngopo kok nde’e yang digoleki kok kroco-kroco ngono loh? Mbok yang bener!” tegasnya.
Megawati menekankan pentingnya loyalitas kader PDIP dan mengingatkan bahwa partai adalah wadah perjuangan bersama, bukan tempat mencari keuntungan pribadi. Ia juga menyoroti adanya ambisi dari pihak tertentu untuk merebut kursi ketua umum PDIP menjelang kongres, yang dinilai dapat memecah belah partai.
Ucapan terima kasih Megawati kepada Prabowo Subianto mencerminkan hubungan baik antara PDIP dan pemerintah, meskipun keduanya tidak berada dalam koalisi yang sama. Megawati menegaskan bahwa langkah pemulihan nama baik Soekarno adalah tonggak penting dalam menegakkan keadilan sejarah.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menegaskan pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 yang menyangkut Soekarno, menyatakan bahwa tidak perlu ada tindakan hukum lebih lanjut mengenai hal tersebut. Jokowi menegaskan bahwa Soekarno tidak pernah mengkhianati negara, yang dibuktikan dengan penganugerahan gelar pahlawan nasional.
Dengan langkah-langkah ini, Megawati berharap dapat mendorong rekonsiliasi nasional dan memperkuat solidaritas di antara kader PDIP serta seluruh rakyat Indonesia.