Breaking News

Terungkap! Profil STIKOM Bandung: Kampus Ilmu Komunikasi yang Kini Jadi Sorotan Publik

STIKOM Bandung adalah perguruan tinggi swasta di Jawa Barat yang berfokus pada pendidikan Ilmu Komunikasi berbasis praktik. Namun, kontroversi pembatalan kelulusan 233 mahasiswa membuat kampus ini menjadi sorotan. Simak profil lengkapnya di sini.

Profil STIKOM Bandung

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Bandung adalah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Jl. Ibrahim Adjie No. 57, Babakan Surabaya, Kecamatan Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat. Kampus ini menawarkan program studi strata-1 (S1) Ilmu Komunikasi dengan pendekatan yang berorientasi pada praktik. Berdiri sejak awal 2000-an, STIKOM Bandung telah menjadi pilihan bagi banyak calon mahasiswa yang ingin menekuni bidang komunikasi.

STIKOM Bandung didirikan oleh Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pelatihan Komunikasi (LP3K) Bandung bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat. Pendirian kampus ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap pendidikan Ilmu Komunikasi di Indonesia yang dinilai lebih banyak mengedepankan teori daripada praktik. Dengan visi menciptakan lulusan yang siap kerja, STIKOM Bandung menekankan keseimbangan antara teori dan aplikasi praktis di lapangan.

Baca Juga  Jalan Ninja Kaesang: Merunut Filosofi Politik dan Marketing di Era Baru

Sebagai perguruan tinggi yang berfokus pada Ilmu Komunikasi, STIKOM Bandung menawarkan kurikulum yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri. Program studi yang tersedia mencakup berbagai mata kuliah seperti Jurnalistik, Hubungan Masyarakat (Humas), Penyiaran, dan Media Digital. Kampus ini juga menyediakan fasilitas pendukung seperti studio penyiaran, laboratorium komputer, dan ruang diskusi untuk mendukung pembelajaran berbasis praktik.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, STIKOM Bandung menjadi sorotan publik setelah munculnya kontroversi terkait pembatalan kelulusan 233 mahasiswa periode 2018–2023. Keputusan ini diambil setelah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) menemukan adanya ketidaksesuaian dalam tata kelola akademik, termasuk jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang tidak memenuhi standar minimal dan ketiadaan Penomoran Ijazah Nasional (PIN). Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang transparansi dan manajemen kampus.

Baca Juga  Menteri Satryo Dituding Tampar Sopir dan Pecat Pegawai: Aksi Demo Memanas di Kemendikti

Saat artikel ini ditulis, informasi mengenai akreditasi STIKOM Bandung di situs resmi mereka tidak dapat diakses. Hal ini menimbulkan tanda tanya tentang status dan kualitas pendidikan yang ditawarkan. Meski demikian, di laman depan situs tertulis bahwa kampus ini memiliki akreditasi “Baik.”

Kampus ini juga menghadapi kritik terkait transparansi struktur organisasi. Menu “Struktur Organisasi” di situs resmi STIKOM Bandung mengarah pada laman yang tidak dapat ditemukan (404 Not Found). Hal ini semakin mempertegas perlunya perbaikan dalam manajemen dan penyampaian informasi kepada publik. Kondisi ini dianggap mencerminkan kurangnya perhatian terhadap aspek profesionalisme dalam pengelolaan institusi pendidikan.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?