Sukses Bisnis Karena Kebal Nyinyir Tetangga, Kok Bisa?

Kesuksesan Warung Bu Warna diawali Tanpa Ekspektasi. Sumber : Istimewa
Kesuksesan Warung Bu Warna diawali Tanpa Ekspektasi. Sumber : Istimewa

Nama Bu Warni terdengar seperti merujuk pada sosok ibu yang mengelola warung, namun sebenarnya nama tersebut berasal dari ibu mertua Maufiq, pemilik Warung Bu Warni.

Sebelumnya, Maufiq bekerja sebagai senior manager di perusahaan startup finance secara remote.

Karena terlihat “tidak bekerja” oleh tetangga, akhirnya pengusaha asal Madura tersebut membuka usaha warung dengan nama Warung Bu Warni, rumah makan khas Madura.

Awalnya, warung ini hanya disewa untuk tiga bulan tanpa ekspektasi apapun, namun kini sudah berjalan 1,5 tahun dan semakin berkembang.

Pada awal pembukaan warung, Maufiq kesulitan dalam membagi waktu antara mengelola warung dan bekerja dari rumah (WFH).

Baca juga : Nahwa Travel: Kisah Pengusaha Malang Bangkit dari Pandemi, Mulai Nol Hingga Sukses

Setelah enam bulan melihat omzet meningkat 2-3 kali lipat, Maufiqur Rahman memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.

 

Menu andalan Warung Bu Warni, cumi dan nasi petis khas Madura
Menu andalan Warung Bu Warni, cumi dan nasi petis khas Madura. Sumber : Istimewa

Kunci keberhasilannya berasal dari strategi marketing yang tepat, salah satunya melalui platform TikTok.

Salah satu videonya telah viral dan ditonton hingga 4 juta views, membawa lonjakan pengunjung ke warungnya.

Meski sukses di dunia konten, Pria berumur 32 tahun ini mengaku tidak memiliki latar belakang di bidang digital marketing.

Namun, Warung Bu Warni juga menghadapi berbagai tantangan, seperti ditipu oleh supplier seafood.

Alumni Sastra Inggris Universitas Brawijaya tersebut mengaku sering mendapatkan jumlah cumi yang beratnya tidak sesuai yang dipesan.

Namun, semangat ayah dari 1 anak tersebut untuk terus memperbaiki bisnisnya membuat usahanya terus berkembang.

“Kesuksesan warung Bu Warni benar-benar membawa berkah karena kami bisa memberikan bonus dan THR untuk karyawan,” ujar Maufiq dengan penuh rasa syukur. “Itu adalah kebahagiaan yang tak ternilai.”

Kini, warung ini memiliki dua cabang di Malang: di Jln Ikan Tombro dan Jln Simpang Gajayana, Kota Malang.