Warta Jatim – Rencana investasi Apple di Indonesia kembali memicu sorotan publik. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu mengusulkan investasi sebesar Rp 157 miliar (sekitar USD 10 juta) untuk mendirikan pabrik di Bandung, Jawa Barat.
Investasi ini akan digunakan untuk memproduksi komponen yang diperlukan untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna memperlancar penjualan iPhone 16 Series di Indonesia.
Namun, investasi ini dianggap jauh dari harapan banyak pihak, mengingat besarnya pasar Indonesia bagi produk-produk Apple.
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Aimah Nurul Anam, menyatakan bahwa investasi yang ditawarkan oleh Apple terlalu kecil dan tidak sebanding dengan potensi pasar Indonesia.
“Investasi sekecil itu, kalau memang main-main seperti itu, sudah batalkan saja,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Rabu (6/11/2024).
Kritik terhadap nilai investasi Apple semakin menguat setelah perusahaan tersebut sebelumnya mengajukan permintaan tax holiday atau pembebasan pajak korporasi selama 50 tahun.
Permintaan ini memicu kemarahan publik karena dinilai terlalu menguntungkan bagi Apple dan merugikan Indonesia.
Mufti menilai bahwa dengan investasi yang kecil, permintaan pembebasan pajak tersebut tidak adil, karena Indonesia hanya mendapatkan sedikit manfaat dari perusahaan yang menguasai pasar besar di Tanah Air.
Perbandingan dengan investasi Apple di negara lain, seperti Vietnam, semakin memperlihatkan perbedaan yang mencolok.
Di Vietnam, Apple telah menginvestasikan USD 15,84 miliar (Rp 256,79 triliun), menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja, dan menjadikan negara tersebut sebagai basis produksi untuk produk unggulannya, seperti iPad, AirPods, dan Apple Watch.
“Apple tidak bisa begitu saja meminta tax holiday tanpa memberikan kontribusi yang sesuai dengan potensi pasar besar yang ada di Indonesia,” tambah Mufti.
Pemerintah Indonesia sebelumnya berharap Apple dapat berinvestasi lebih besar untuk memperkuat industri komponen lokal dan sektor teknologi dalam negeri.
Baca juga : Oknum Pemblokir Situs Judi Online di Komdigi Ternyata Tak Lulus Seleksi, Tapi Tetap Dipekerjakan
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza juga menekankan pentingnya perusahaan asing seperti Apple untuk menunjukkan komitmen jangka panjang dalam mendukung perekonomian Indonesia.
Sejumlah pihak menyarankan agar Indonesia belajar dari negara-negara seperti China, yang berhasil mengembangkan industri teknologi lokal meskipun menghadapi tantangan besar dari perusahaan-perusahaan asing.
“Kenapa kita tidak bisa memulai industri ponsel pintar sendiri? Kalau China bisa, mengapa Indonesia tidak?” ujar Mufti.
Harapannya, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada produk luar dan mengembangkan teknologi domestik yang lebih mandiri.
Masa depan investasi Apple di Indonesia menjadi tanda tanya.
Banyak pihak berharap pemerintah akan lebih tegas dalam menjaga kedaulatan industri lokal dan memastikan bahwa investasi asing dapat memberikan manfaat yang seimbang dan berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia.