Dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang terpadu dari hulu hingga hilir, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menggelar Workshop Penanganan Sampah bertajuk “‘Strategi Kolaborasi Pengelolaan Sampah Terpadu” di Hotel Swiss-Bell, Kamis, 28 November 2024.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber dan para pihak terkait untuk membahas langkah-langkah strategis dalam pengelolaan sampah di Kota Malang, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Pejabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, dalam kesempatan tersebut memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan, yang juga dihadiri oleh pejabat dan berbagai stakeholder terkait. Iwan mengapresiasi langkah DLH dalam mengimplementasikan pengelolaan sampah yang semakin baik.
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pungut Hitung, Bawaslu Kota Malang Petakan 19 Indikator Potensi TPS Rawan
Dalam sambutannya, Iwan menyebutkan hasil studi banding yang dilakukan ke Kabupaten Badung, Bali, yang menjadi contoh dalam pengelolaan sampah berbasis kelembagaan dan adat.
“Contohnya adalah keberhasilan Kabupaten Badung dalam pengelolaan sampah melalui pendekatan berbasis kelembagaan dan adat. Kemudian kita hadirkan narasumber dari Badung untuk berbagi pengalaman sekaligus menandatangani MoU sebagai bentuk kolaborasi,” bebernya.
Iwan juga menambahkan, Kota Malang akan melibatkan masyarakat melalui berbagai program edukasi dan pendampingan terkait pengelolaan sampah, termasuk melalui program Lingkungan Sampah Terpadu Perkotaan (LSDP).
“Mohon doanya, semua masih berproses. Kami menargetkan penguatan kapasitas pada 2025, dan penyediaan infrastruktur serta sarana prasarana pendukung di awal 2026,” terangnya.
Baca Juga: Diskominfo Kota Malang Angkat UMKM Lewat Lomba Video Pendek KIM 2024
Salah satu kelebihan Kota Malang, menurut Iwan, adalah adanya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang yang telah menerapkan sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dengan teknologi sanitary landfill, menggantikan metode open dumping yang sebelumnya digunakan. Hal ini menjadi fondasi penting dalam pengelolaan sampah di Kota Malang.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi antara Pemkot Malang dengan Pemerintah Kabupaten Badung. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang dilakukan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, untuk mencapai hasil yang optimal.
“Hilir sudah kita perbaiki, dan saat ini kita fokus untuk mengubah perilaku masyarakat sebagai hulunya,” terangnya.
Baca Juga: Pemerintah Kota Malang Gelar Pelatihan Kreasi untuk Kembangkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus
Rahman menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama keberhasilan dalam pengelolaan sampah yang terintegrasi di Kota Malang. Dengan langkah-langkah strategis yang sedang dijalankan, Kota Malang diharapkan dapat menjadi kota percontohan dalam pengelolaan sampah terpadu.