PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), emiten properti yang berfokus pada kawasan strategis Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-6 tahun 2025. Saham berkode CBDK ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 344,28 kali saat penawaran umum perdana.
Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan perusahaan melantai di bursa. Ia menyebut pencapaian ini sebagai langkah besar untuk mendukung pengembangan proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan Nusantara International Convention and Exhibition (NICE).
BACA JUGA Saham CBDK Melonjak Tajam, Jadi Saham Teraktif di Bursa, Transaksi Sentuh Rp 1,60 Triliun!
Proyek Strategis di PIK 2
Steven menjelaskan bahwa CBDK memiliki portofolio bisnis yang mencakup area CBD, perkantoran, residensial, produk komersial, dan kavling komersial. Salah satu proyek andalannya, NICE, diharapkan menjadi ikon baru di kawasan PIK 2.
“NICE dirancang sebagai gedung konvensi bertaraf internasional yang akan memperkuat posisi CBD PIK 2 sebagai pusat ekonomi baru, khususnya di sektor MICE (Meetings, Incentive, Convention, and Exhibition),” ujar Steven dalam pernyataan resminya di BEI, Senin (13/1/2025).
BACA JUGA CBDK Optimistis Jadi Penggerak Ekonomi Lewat Proyek Strategis di PIK 2
Dukungan Agung Sedayu dan Salim Group
CBDK mendapat dukungan penuh dari dua grup besar, yakni Agung Sedayu Group dan Salim Group, yang memiliki lahan strategis di kawasan PIK 2. Dengan land bank yang luas dan lokasi premium, CBDK optimis mampu menjadi penggerak ekonomi di sektor properti dan MICE.
“Dukungan dari Agung Sedayu dan Salim Group menjadi kekuatan utama kami dalam mengembangkan kawasan PIK 2 menjadi destinasi properti dan bisnis terkemuka,” tambah Steven.
BACA JUGA Saham CBDK Melejit 25% di Hari Perdana, Apa Artinya Bagi Investor? Simak Prediksinya!
Rencana Penggunaan Dana IPO
CBDK melepas 566,89 juta saham kepada publik dengan harga penawaran yang berhasil menarik minat investor. Seluruh dana yang dihimpun akan digunakan untuk penyertaan modal ke perusahaan afiliasi strategis, PT Industri Pameran Nusantara, yang akan mengelola proyek NICE.