Jakarta, 16 Januari 2025 – Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mencatatkan diri sebagai saham paling aktif di pasar saham Indonesia pada hari ini, dengan transaksi yang mencapai nilai fantastis, yakni Rp 1,60 triliun. Saham yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma, atau Aguan, ini tercatat telah diperdagangkan sebanyak 153.502 kali dengan volume perdagangan mencapai 205,34 juta saham hingga pukul 13.20 WIB.
BACA JUGA CBDK Optimistis Jadi Penggerak Ekonomi Lewat Proyek Strategis di PIK 2
Saham CBDK yang baru saja melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 13 Januari 2025, sempat mengalami lonjakan signifikan, mencapai 19,93 persen hingga menyentuh level 8.725. Namun, pergerakan saham ini akhirnya melandai ke kisaran harga 6.800, meskipun tetap diperdagangkan di bawah harga pembukaan yang tercatat di 7.275.
Keberhasilan IPO CBDK Pada IPO yang dilakukan, CBDK berhasil melepas 566,89 juta saham, atau sekitar 10 persen dari modal ditempatkan, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 2,3 triliun. Kapitalisasi pasar perusahaan pun melonjak menjadi Rp 23 triliun, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari investor terhadap emiten yang berfokus pada pengembangan kawasan bisnis di PIK 2.
BACA JUGA Saham CBDK Resmi Melantai di BEI! Oversubscribed 344 Kali, Apa Rencana Besarnya?
Proyek Pengembangan CBD PIK 2 dan NICE Sebagai bagian dari rencana pengembangan, CBDK tengah membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE), sebuah proyek besar yang diharapkan dapat menjadi pusat ekosistem MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) di CBD PIK 2. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 19 hektar dengan area konvensi dan pameran mencapai 120.000 meter persegi. Proyek NICE diperkirakan akan mulai beroperasi pada September 2025.
BACA JUGA Saham CBDK Melejit 25% di Hari Perdana, Apa Artinya Bagi Investor? Simak Prediksinya!
Proyeksi Masa Depan CBDK Dengan keberhasilan IPO dan lonjakan nilai transaksi saham yang signifikan, prospek masa depan CBDK terlihat cerah. Pengembangan kawasan CBD PIK 2 yang melibatkan proyek NICE diperkirakan akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan, terutama dalam sektor bisnis dan pariwisata. Investor pun semakin tertarik dengan prospek pertumbuhan CBDK yang semakin solid.
Kesimpulan Saham CBDK yang menjadi saham teraktif dengan transaksi mencapai Rp 1,60 triliun pada hari ini menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki potensi besar di pasar saham Indonesia. Dengan dana yang berhasil dihimpun dari IPO dan proyek pengembangan besar yang sedang dijalankan, CBDK diprediksi akan terus mencatatkan pertumbuhan positif