Pada Rabu malam, 16 Januari 2025, Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, dilanda kebakaran hebat yang menewaskan banyak harapan tetapi menyelamatkan nyawa berkat kerja cepat tim pemadam kebakaran. Salah satu korban selamat, Jilim, dengan wajah masih syok, membagikan pengalaman mencekam saat ia dan delapan orang lainnya terjebak dalam kebakaran tersebut.
Jilim, seorang operator karaoke di lantai 9, mengisahkan bahwa ia melihat percikan api dari lantai 7 yang tiba-tiba membesar dan menyebar dengan cepat. “Wah, enggak tahu awalnya. Tahunya sudah enggak bisa ke mana-mana karena asap tebal,” ungkapnya.
Saat kepanikan melanda, Jilim bersama delapan orang lainnya memutuskan untuk berlari ke lantai tertinggi gedung demi mencari keselamatan. “Saya lari ke lantai yang paling atas. Enggak tahu apa itu, pokoknya bersembilan,” katanya dengan suara bergetar. Pikiran kalut dan rasa takut membuat mereka hampir kehilangan harapan.
Beruntung, petugas pemadam kebakaran tiba dengan menggunakan Bronto Skylight untuk mengevakuasi Jilim dan rekan-rekannya. Mereka kemudian dibawa ke tempat aman dan mendapat perawatan medis dari Palang Merah Indonesia (PMI). “Tadi di atas sudah pasrah saja, enggak tahu mau bagaimana. Untungnya bisa selamat. Terima kasih banyak,” ujarnya dengan napas lega.
Kondisi di Lokasi Kebakaran
Pantauan di lokasi menunjukkan kobaran api melahap hampir seluruh lantai 9 hingga Kamis dini hari. Asap hitam pekat menggulung dan menyelimuti bangunan, sementara kaca-kaca berjatuhan seperti hujan gerimis, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Petugas keamanan dan pemadam kebakaran pun harus memberikan instruksi tegas kepada warga yang nekat mendekat untuk menonton.
Menurut Satriadi, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, dua strategi diterapkan untuk memadamkan api: penyemprotan dari luar gedung menggunakan tiga unit fire stick dan satu Bronto Skylight, serta pemadaman manual oleh petugas ber-APD untuk mencegah perambatan api ke lantai lainnya. “Kondisi di lantai 7, 8, dan 9 sudah terdampak semuanya. Kami berupaya agar tidak menjalar ke lantai 6,” jelasnya.
Banyaknya barang elektronik yang dijual di Plaza Glodok menjadi salah satu faktor cepatnya api menyebar dan timbulnya ledakan besar. Namun, penyebab pasti kebakaran masih dalam investigasi. “Yang pasti, ada barang elektronik, tabung gas, dan lainnya. Itu yang membuat kami harus berhati-hati,” tambah Satriadi.
Meskipun peristiwa ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Sebanyak sembilan orang yang terjebak berhasil dievakuasi tanpa luka serius, terdiri atas satu perempuan dan delapan laki-laki. “Alhamdulillah, semua selamat tanpa luka,” tutup Satriadi.
