Malang  

Ancaman Kekeringan Kembali Menghantui Sejumlah Desa di Kabupaten Malang

Kekeringan ilustrasi.
Kekeringan ilustrasi.

Kepanjen – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang kembali mengungkapkan bahwa sejumlah desa di wilayah mereka masih berada dalam ancaman kekeringan. Data yang dihimpun menunjukkan bahwa sebanyak 20 desa tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Malang, dengan Kecamatan Sumbermanjing Wetan menjadi wilayah yang paling banyak terdampak, mencakup 11 desa. Ancaman kekeringan ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat, terutama mengingat dampak yang telah dirasakan pada musim kemarau tahun sebelumnya.

Dalam pemetaan daerah berpotensi kekeringan yang telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Malang, terlihat bahwa wilayah yang terkena dampak kekeringan tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masalah kekeringan di wilayah ini masih menjadi perhatian utama. Pada musim kemarau tahun lalu, dampak El Nino turut memperparah kondisi, yang memaksa BPBD untuk mendistribusikan air bersih ke enam kecamatan yang terdampak. Total distribusi air mencapai 10.049.900 liter, menjangkau ribuan kepala keluarga yang membutuhkan pasokan air.

Sebelumnya, Staf Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang Andang Kurniawan mengatakan, fenomena El Nino tahun ini diprediksi tak berkepanjangan. Dari grafis BMKG terlihat di bulan Maret sudah terjadi penurunan dan terus turun. “El Nino diperkirakan berakhir Mei,” katanya.

Namun, ada sedikit harapan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Meskipun El Nino telah menyebabkan ketidakstabilan cuaca, prediksi dari BMKG menunjukkan bahwa fenomena ini tidak akan berlangsung lama. Diperkirakan El Nino akan berakhir pada bulan Mei, dengan kemungkinan beralih menjadi La Nina. Meskipun demikian, tetap diperlukan kewaspadaan dan langkah-langkah antisipatif dari pemerintah daerah serta masyarakat untuk menghadapi potensi kekeringan yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Exit mobile version