Breaking News

Banyuwangi Dukung Program 1 Juta Hektare Jagung dengan 650 Hektare Lahan

Banyuwangi dukung program penanaman jagung 1 juta hektare dengan siapkan 650 hektare lahan. Targetkan swasembada pangan 2025.

Penanaman Jagung
Penanaman Jagung

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi turut ambil bagian dalam program penanaman jagung 1 juta hektare yang dicanangkan secara nasional. Sebanyak 650 hektare lahan disiapkan untuk mendukung program swasembada pangan yang digagas Polri bersama Kementerian Pertanian. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Program penanaman serentak ini, yang dijalankan di berbagai daerah, resmi dimulai pada Kamis (23/1/2025). Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam keterangan resminya, menyatakan bahwa lahan 650 hektare tersebar di berbagai areal persawahan di Banyuwangi. “Lahan tersebut disiapkan untuk mendukung dan menguatkan program swasembada pangan nasional,” ujar Ipuk saat menghadiri acara bersama Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra dan Dandim 0825 Letkol Arh Joko Sukoyo di Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.

Baca Juga  Penguatan Regulasi Jadi Fokus Utama Keberlanjutan Wisata Bromo Tengger Semeru

Program penanaman jagung serentak ini menjadi bagian dari upaya untuk memenuhi target swasembada pangan pada tahun 2025. Menurut data Dinas Pertanian, produksi jagung Banyuwangi menunjukkan tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir: 253.857 ton pada 2022, 225.416 ton pada 2023, dan 209.078 ton pada 2024. Meski demikian, Bupati Ipuk optimistis daerahnya tetap mampu mempertahankan surplus produksi jagung dibanding konsumsi masyarakat lokal.

“Kita setiap tahun surplus jagung. Namun, melalui program ini, kita ingin meningkatkan produktivitas sekaligus memanfaatkan lahan yang belum optimal,” tambah Ipuk.

Baca Juga  Kota Madiun Berpeluang Meraih SATA Jatim Award 2024 Setelah Lolos Penilaian Tahap Ketiga

Kolaborasi dan Dukungan Multi-Stakeholder

Kapolresta Kombespol Rama Samtama Putra menegaskan bahwa Polres Banyuwangi bekerja sama dengan Pemkab, TNI, Bulog, dan petani lokal untuk memastikan keberhasilan program ini. Salah satu langkah strategis yang diterapkan adalah sistem tumpangsari dan pemanfaatan lahan non-produktif.

“Kami memastikan distribusi pupuk, perawatan tanaman, hingga pembelian hasil panen bekerja sama dengan Bulog. Dengan dukungan penuh ini, kami berharap hasil produksi tahun ini dapat meningkat,” kata Rama.

Komitmen serupa juga diungkapkan oleh Dandim 0825 Letkol Joko Sukoyo. “TNI bersama Polri dan pemerintah daerah siap mendukung langsung di lapangan. Ini adalah langkah nyata kita bersama untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Baca Juga  Lansia Asal Kupang Krajan Tewas Terlindas Alat Berat di Surabaya

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Banyuwangi diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan program nasional ini. Langkah sinergis antara pemerintah daerah, Polri, TNI, dan petani lokal menjadi kunci utama keberhasilan program tersebut.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?