New York – Patricia Jane, violis berbakat asal Surabaya, mencuri perhatian di New York Fashion Week 2024 dengan penampilan yang memukau sekaligus menonjolkan budaya Indonesia.
Di usia yang masih muda, Patricia telah berhasil menjadikan batik sebagai pusat perhatian dalam acara prestisius tersebut, membuktikan bahwa budaya Indonesia dapat bersinar di panggung internasional.
Dalam penampilannya, violis Patricia Jane tidak hanya memainkan biola dengan teknik yang mengesankan, tetapi juga memperlihatkan dedikasinya terhadap budaya Indonesia.
Dia mengenakan gaun batik rancangan desainer terkemuka Indonesia, Patricia Soegiharti, yang dengan cerdas menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern. Gaun tersebut mencuri perhatian karena motif dan warnanya yang harmonis, menciptakan keseimbangan yang sempurna antara seni musik dan fashion.
“Rasa bangga dan kebahagiaan saya luar biasa saat mengenakan dress batik ini di panggung New York Fashion Week. Kesan pertama saya adalah bagaimana gaun ini begitu serasi dengan kostum penari dan penampil lainnya, yang membuat keseluruhan pertunjukan terasa sangat harmonis,” ujar Patricia dikutip dari Detik com.
Penampilannya bukan hanya tentang membawakan musik, tetapi juga tentang membuat pernyataan budaya. Dengan mengenakan batik di panggung bergengsi seperti New York Fashion Week, violis Patricia Jane berhasil memperkenalkan keindahan seni tradisional Indonesia kepada audiens internasional, yang menunjukkan ketertarikan dan apresiasi mereka terhadap budaya tersebut.
Selama tampil, Patricia tidak hanya berperan sebagai violis. Dia juga melakukan koreografi ringan yang menyelaraskan gerakan tubuhnya dengan irama musik, menunjukkan kemampuannya sebagai seorang seniman serba bisa.
“Koordinasi dengan model dan penari di atas panggung memerlukan kejelian dan keserasian, tapi saya sangat senang bisa berbagi pengalaman ini. Dukungan dan sambutan dari audiens membuat semuanya terasa lebih berharga,” tambahnya.
Keberhasilan violis Patricia Jane di New York Fashion Week menambah daftar prestasi gemilangnya di tahun 2024.
Baca juga: Sinopsis Film Coco: Petualangan Musik dan Budaya dalam Dunia Arwah
Sambil terus mengejar mimpinya dan memperdalam pengalamannya di New York, Patricia tetap aktif dalam proyek sosial kemanusiaan. Salah satu contohnya adalah keterlibatannya dalam pertunjukan dance dan opera “Table of Silence” di Lincoln Center, serta partisipasinya dalam penggalangan dana untuk pasien kanker melalui “Prismatic Vicissitudes.”
Dengan segala pencapaiannya, Patricia Jane tidak hanya membanggakan Indonesia di panggung internasional, tetapi juga menunjukkan bahwa seni dan budaya dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai belahan dunia.
“Saya berharap bisa terus membawa semangat Indonesia ke manapun saya berada, dan menjadikan budaya kita dikenal lebih luas,” pungkasnya dengan penuh semangat.
