Malang  

Dispangtan Malang Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Nataru, Harga Sembako Jadi Terjangkau

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang kembali mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang kembali mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Malang, Warta Jatim – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang kembali mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menstabilkan pasokan dan harga kebutuhan pokok.

Acara ini dilangsungkan di halaman Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada Senin (11/11/2024), dan melibatkan kolaborasi antara Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia (BI) Malang, Bulog, serta Perumda Tugu Aneka Usaha.

Langkah Antisipatif untuk Stabilisasi Harga

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Malang, Elfiatur Roikhah, menjelaskan bahwa GPM ini diadakan sebagai respon terhadap permintaan Badan Pangan Nasional guna menjaga stabilitas harga pangan menjelang Nataru.

Di samping itu, adanya fenomena cuaca musim hujan saat ini memengaruhi pasokan beberapa komoditas pangan, sehingga harga di pasar mulai naik.

“Kami merencanakan mengadakan GPM sebanyak 20 kali, didukung transportasi dari BI Malang.

Untuk penyediaan bahan pangan, kami bekerja sama dengan Perumda Tunas, ID Food, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan),” kata Elfiatur.

Baca juga : DPRD Kabupaten Malang Gelar Kajian Fungsi Penganggaran: Perkuat Sinergi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Penurunan Harga Sembako dalam GPM

Beberapa bahan pangan penting seperti beras, minyak goreng, gula, telur ayam, dan daging ayam dijual dengan harga lebih rendah dibanding pasaran.

Misalnya, minyak goreng kemasan dijual Rp17.000 per liter, Minyakita seharga Rp15.700 per liter, beras kemasan 5 kg antara Rp67.600 hingga Rp70.000, dan gula pasir Rp16.500 per kilogram.

Harga-harga tersebut lebih murah sekitar Rp1.000 hingga Rp3.000 per kilogram dibandingkan harga di pasar umum.

Peningkatan Kebutuhan dan Pengaruh Cuaca

Kenaikan harga pangan di akhir tahun dipengaruhi oleh tingginya permintaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Elfiatur juga menyebut bahwa pasokan beberapa bahan pokok, seperti cabai dan tomat, terpengaruh kondisi cuaca musim hujan.

“Cabai saat ini masih di bawah harga acuan produksi, tomat mulai naik, dan harga beras turut terpengaruh karena belum memasuki musim panen,” paparnya.

Dispangtan berharap Gerakan Pangan Murah ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga kestabilan harga pangan di Kota Malang bisa tetap terjaga selama periode akhir tahun.