Breaking News

Karyawan Cleaning Service RSUB Kota Malang Tewas Gantung Diri, Keluarga Ikhlas Menerima Kepergiannya!

Karyawan Cleaning Service RSUB Kota Malang, Angga Oktavian, ditemukan tewas gantung diri. Keluarga korban sudah menerima dengan ikhlas kepergiannya. Diduga tekanan biaya pernikahan menjadi penyebab utama tindakan tragis ini.

RS UB
RS UB

Kejadian tragis terjadi di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) Kota Malang pada Jumat, 17 Januari 2025. Angga Oktavian (32), seorang karyawan bagian cleaning service di RSUB, ditemukan tewas gantung diri di basement rumah sakit. Keluarga korban telah menerima kepergiannya dengan ikhlas, meskipun penyebab kematian yang diduga terkait dengan masalah keuangan masih menjadi misteri.

Penemuan Korban di Basement RSUB

Peristiwa gantung diri ini pertama kali ditemukan oleh dua saksi sekitar pukul 12.15 WIB, saat mereka sedang memindahkan barang material menuju gudang toilet pria di basement RSUB. Kedua saksi terkejut melihat korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan kabel berwarna silver. Segera setelah itu, mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan RSUB.

Baca Juga  Pj Bupati Bangkalan Apresiasi BNN yang Ungkap Jaringan Narkoba

Direktur dan staf RSUB segera menuju lokasi untuk memastikan keadaan korban. Setelah diperiksa oleh tim medis, Angga Oktavian dinyatakan meninggal dunia. Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk kabel, kursi yang digunakan sebagai pijakan, dan sandal korban.

Tekanan Biaya Pernikahan Diduga Sebabkan Bunuh Diri

Menurut Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, berdasarkan keterangan saksi dan rekan kerja korban, diketahui bahwa Angga Oktavian sedang menghadapi masalah keuangan terkait rencana pernikahannya yang dijadwalkan pada 24 Januari 2025. Korban sempat mengeluhkan tekanan biaya pernikahan kepada teman-temannya dan atasan, yang diduga menjadi alasan utama di balik tindakan nekat tersebut.

Baca Juga  Kenaikan PPN Jadi 12 Persen: Puguh Wiji Pamungkas Sebut Beban Berat bagi UMKM

Selain itu, sekitar pukul 10.00 WIB pada hari yang sama, korban sempat mengunggah foto di media sosial yang menunjukkan tali yang diikatkan pada kepalanya, disertai pesan perpisahan kepada keluarga dan teman-temannya. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa korban telah merencanakan aksi bunuh diri tersebut.

Keluarga Korban Terima Kepergian dengan Ikhlas

Setelah kejadian, jenazah Angga Oktavian dibawa pulang ke kampung halamannya di Sidoarjo. Pihak keluarga telah memberikan pernyataan resmi dan menerima kepergian korban dengan ikhlas. Meskipun peristiwa ini sangat mengejutkan, keluarga korban berusaha menerima kenyataan dan melanjutkan hidup mereka.

“Pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas dan jenazah sudah dibawa ke Sidoarjo untuk dimakamkan,” ujar Kapolsek Anang.

Baca Juga  Pemerintah Kabupaten Gresik Salurkan 335 BLT untuk Mengutamakan Kesejahteraan Ekonomi Warga

Penyelidikan Masih Berlanjut

Meski masalah keuangan menjadi dugaan kuat sebagai motif bunuh diri, polisi masih mendalami kemungkinan faktor lain yang dapat memperburuk kondisi korban, seperti keterlibatan dalam pinjaman online (pinjol) atau masalah pribadi lainnya. Namun, tekanan biaya pernikahan yang semakin membebani Angga Oktavian tetap menjadi faktor utama yang menyebabkan peristiwa tragis ini.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?