Malang, 11 Desember 2023 – Keributan antara tukang parkir dengan pengemudi ojek online (ojol) di gerai Mie Gacoan, Jalan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada Jumat (8/12/2023) malam, telah menyita perhatian publik.
Keributan yang dipicu masalah uang parkir Rp 1.000 tersebut, sempat menimbulkan ketegangan dan rusaknya fasilitas gerai Mie Gacoan.
Keributan bermula saat pengunjung hendak meninggalkan area Mie Gacoan Tlogomas. Pengunjung yang diketahui merupakan pengemudi ojek online, tidak merasa memarkirkan kendaraannya di area parkir Mie Gacoan.
Namun, jukir berpandangan lain. Ia menilai pengunjung tersebut meletakkan kendaraannya di area parkir Mie Gacoan Tlogomas. Sehingga ia meminta uang parkir Rp 1.000 kepada pengunjung tersebut.
Perbedaan persepsi inilah yang kemudian memicu keributan. Pengunjung merasa keberatan membayar uang parkir, karena merasa tidak memarkir kendaraannya di area parkir Mie Gacoan. Sementara itu, jukir merasa dirugikan karena tidak mendapat uang parkir dari pengunjung.
Keributan tersebut sempat direkam warga dan tersebar di media sosial. Dalam tayangan video tersebut, terlihat dua orang tengah berkelahi tepat di depan pintu masuk Mie Gacoan. Sejumlah orang yang mengenakan jaket ojol mencoba melerai keributan tersebut
Keributan tersebut sempat mereda setelah dilerai oleh warga sekitar. Namun, pengunjung tersebut kemudian kembali dengan membawa rekan-rekannya. Mereka datang untuk mencari jukir yang sebelumnya berkelahi dengan pengunjung itu.
Para jukir yang mengetahui ada banyak massa berdatangan pun memutuskan bersembunyi. Karena tidak bertemu dengan para jukir, massa pun meluapkan emosi dengan melemparkan batu ke arah warung Mie Gacoan. Keributan tersebut sempat menimbulkan ketegangan di lokasi.
Keributan berhasil diredam setelah jajaran Polsek Lowokwaru datang menenangkan massa. Polisi berhasil mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat aksi tersebut. Mereka dimintai keterangan terkait keributan yang terjadi di Mie Gacoan Tlogomas Kota Malang.
Kedua belah pihak yang berselisih paham mendatangi Polresta Malang Kota untuk melaporkan kejadian tersebut. Polisi pun melakukan mediasi terhadap 10 jukir dan pengunjung yang terlibat perselisihan.
Setelah dilakukan mediasi, keributan yang dipicu karena salah paham tersebut berakhir damai. Kedua belah pihak mengakui kesalahan masing-masing dan memutuskan untuk saling memaafkan.
Untuk Membaca berita seputar Jawa Timur, Anda bisa mengunjungi wartajatim.co.id