Panen Raya Mangga Alpukat di Desa Wonokerto, Petani Rasakan Hasil Melimpah

Panen Raya Mangga di Desa Wonokerto (Foto: Istimewa)
Panen Raya Mangga di Desa Wonokerto (Foto: Istimewa)

Pasuruan, 7 November 2024 – Petani mangga di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, sedang menikmati panen raya mangga gadung klonal 21, atau yang lebih dikenal dengan sebutan mangga alpukat. Musim panen yang mencapai puncaknya di bulan November ini membawa hasil melimpah dan mangga alpukat yang di kenal bertekstur lembut kini membanjiri pasar-pasar buah di Pasuruan.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Siap Berkontribusi Aktif dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024

Sugiono (39), salah seorang petani mangga di Wonokerto, memiliki 3 hektar kebun mangga yang mayoritasnya adalah varietas gadung klonal 21. Sugiono menjelaskan bahwa pada satu kali petik, ia mampu memanen hingga 7 kuintal mangga, dengan setiap pohon menghasilkan 40-60 kilogram buah, tergantung kondisi pohon dan hasil buahnya.

Usai di panen, mangga-mangga tersebut langsung di kemas dan di kirim ke pelanggannya di berbagai wilayah seperti Jakarta, Bogor, Sumatera, dan Bali. Sugiono mengungkapkan bahwa permintaan terbesar berasal dari Jakarta dan Bali, di mana konsumen sangat menyukai mangga alpukat karena teksturnya yang lembut dan dapat di konsumsi dengan cara di putar, mirip seperti alpukat.

Baca Juga: Pemkab dan DPRD Pasuruan Tandatangani Pakta Integritas untuk Perangi KKN

Meski panen sedang melimpah, harga mangga mengalami penurunan karena tingginya pasokan. Sugiono menjelaskan bahwa harga mangga grade A kini di jual seharga Rp18.000 per kilogram, grade B sebesar Rp15.000, dan grade BS seharga Rp10.000 per kilogram. “Paling laris memang grade B, karena menurut mereka yang penting manis dan mengenyangkan,” tuturnya.